PASBAR, KLIKPOSITIF – Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto menyebutkan masih banyak warga saat ini yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian pascagempa Pasbar.
Untuk itu ia meminta kelengkapan data dalam waktu tiga hari harus selesai.
Hal itu terungkap dalam rakor yang berlangsung di Aula Kantor Wali Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Senin (4/4/2022).
“Saya beri tenggang waktu selama 3 hari. Data yang ada harus segera difinalkan,” tegas Risnawanto.
Menurutnya semua dinas terkait telah turun ke lokasi di hari kedua pascagempa untuk mendata rumah-rumah warga yang terdampak gempa baik kerusakan ringan, kerusakan sedang dan berat.
Namun terkendala dengan masih banyaknya masyarakat yang berada di tenda-tenda pengungsian di berbagai lokasi.
“Masyarakat masih berada di tenda-tenda pengungsian. Belum semua nama-nama korban yang didapatkan, jadi datanya belum lengkap,” ungkap Risnawanto.
Ia menjelaskan dari BNPB maupun pemerintah provinsi sudah meminta data kepada Pemerintah Pasaman Barat.
Sesuai arahan, dari OPD terkait sudah memiliki data sendiri, dari nagari juga tentunya sudah mengantongi data.
Namun kata dia, agar tidak menghasilkan perbedaan yang besar, data yang ada perlu disinkronkan kembali.
Data by name, by adress dan by NIK juga harus disesuaikan.
Selain itu lanjutnya, dimanapun daerah terdampak bencana besar yang datangnya tiba-tiba tentu membutuhkan waktu pendataan yang cukup lama.
Lalu kemudian masa transisi diberikan waktu selama tiga bulan. Untuk itu ia berharap kepada masyarakat agar bersabar kepada pemerintah dalam menjalankan proses itu.
Misal, dalam membangun huntara diperlukan data yang jelas, kemudian dibuatkan izin dan SK nya oleh pemerintah setempat.
Sehingga perlu adanya pengertian dan kesabaran dari para korban gempa.
“Saya berharap, jangan sampai ada yang tertinggal ketika melakukan pendataan. Dalam kurun waktu tiga hari kedepan data yang ada harus tuntas,” tegasnya kembali.
Kemudian kata dia melalui bantuan aplikasi inaRisk dan disesuaikan dengan fitur yang ada.
“Kerjasama dan kekompakan sangat diperlukan dalam menyamakan jawaban atas data-data yang diperlukan,” pintanya.
Gempa Pasbar
Seperti pemberitaan sebelumnya, gempa kuat terjadi di Pasaman Barat, Sumbar, pada Jumat 25 Februari 2022.
Gempa ini berawal dari Gempa Pembuka (foreshocks) yang terjadi pukul 08.35 WIB, dengan magnitudo 5,2.
Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit setelah itu, terjadi gempa kedua yang merupakan Gempa Utama (mainshock).
Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang kemudian ada pemutakhiran jadi 6.1.
Gempa tersebut terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Setelah itu, terjadi serangkaian Gempa Susulan (aftershocks), namun magnitudonya di bawah gempa utama.
Tidak hanya dalam negeri, kejadian gempa di Pasbar ini juga menjadi pemberitaan banyak media di luar negeri.