Pasar Ternak Batusangkar Kembali Dibuka

pasar ternak batusangkar

Pasar Ternak Batusangkar sebelum dilakukan penutupan sementara

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Pemkab Tanah Datar membuka kembali aktivitas di Pasar Ternak Batusangkar mulai Kamis 2 Juni 2022 besok.

Sebelumnya, selama 14 hari tutup sementara sebagai upaya pengendalian dan penanggulangan wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Varia Warnis mengatakan pembukaan kembali Pasar Ternak Batusangkar dengan menerapkan Protokol Biosecurity (ketahanan hayati).

“Biosekuriti artinya upaya mencegah kuman penyakit agar tidak masuk ke lokasi peternakan sehingga ternak tetap sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal,” ucap Varia di Batusangkar, Rabu 1 Juni 2022.

Ia menyebut Pasar Ternak Batusangkar kembali buka, karena ternak yang sebelumnya terpapar virus PMK telah melewati masa inkubasi.

“Masa inkubasi bagi ternak yang terpapar PMK, yakni selama dua minggu. Sebelum kami buka kami lakukan sterilisasi di area pasar ternak,” imbuh Varia.

Ia menyampaikan, pihaknya melakukan pembersihan dan penyemprotan Pasar Ternak Batusangkar sehari sebelum dan sesudah di buka Pasar Ternak.

Syarat Masuk Pasar Ternak Batusangkar

Varia menjelaskan, untuk ternak yang berasal dari luar Tanah Datar, wajib ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.

“Kami juga akan periksa sebelum memasuki Pasar Ternak Batusangkar,” tutur Varia.

Sementara untuk ternak yang berasal dari dalam kabupaten wajib menjalani pemeriksaan pada pos pemeriksaan atau di pintu masuk Pasar Ternak.

Varia menyampaikan ternak yang memiliki gejala PMK sesuai hasil pemeriksaan petugas tidak boleh memasuki lokasi Pasar Ternak.

Gejala PMK pada ternak meliputi lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh.

Penularan virus PMK ini bisa melalui beberapa cara, di antaranya dengan cara kontak langsung, kontak tidak langsung dan bisa juga melalui udara.

Sementara gejala klinisnya demam, tidak nafsu makan, penurunan produksi susu yang drastis, keluar air liur yang berlebihan, luka pada kuku, bagian mulut melepuh serta gejala klinis lainnya.

“Jadi besok akan dilakukan pemeriksan kesehatan ternak, akan diperiksa sebelum memasuki pasar,” tuturnya.

*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version