PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF —
Wakil Wali Kota Erwin Yunaz panen bawang bersama Kelompok Tani Kosiak di Lingkungan Payolinyam, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kamis 2 September 2021. Panen secara besar-besaran ini turut dihadiri Camat Desfitawarni, Kabid PTH Dinas Pertanian Rozi Alleni, Lurah Dian Fitria, petugas BPSB dari Provinsi Sumbar Oktaviandra, Koordinator DPP Yuliza, Penyuluh Eni Kurniati, serta KJF Dinas Pertanian Sesderfi dan Ketua Kelompok Tani Kosiak Bustanul Arifin (Itok) didampingi Ketua Subhortikultura Hengki.
Kabid PTH Rozi Alleni mengatakan pada tahun ini Pemko Payakumbuh menganggarkan bantuan bibit bawang untuk 2 hektar atau sekitar 2 ton untuk kelompok tani se-Kota Payakumbuh berdasarkan dari usulan kelompok tani. Untuk Kelompok Tani Kosiak di Payakumbuh Utara ini, mereka dibantu 400Kg bibit dan tahun depan ada peningkatan anggaran untuk bantuan bibit bawang, dimana pada tahun 2021 sebanyak 2 hektar dan untuk tahun 2022 ditingkatkan sekitar 4 hektar.
“Kelompok Tani Kosiak sudah swadaya menanam bawang bahkan sebelum mendapat bantuan bibit karena minat mereka cukup tinggi dan tidak menutup kemungkinan kelompok tani lain bisa mendapatkan bantuan dari dinas bila memiliki komitmen untuk menanam. Jangan sampai bibit tidak ditanam, malah diperjual belikan dan apabila mereka serius melakukan pengembangan, maka kami dari dinas akan melakukan cek ke lapangan dan cek lahan terlebih dahulu,” kata Rozi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menjelaskan hasil panen bawang kali ini cukup memuaskan. Menurutnya apabila sungguh-sungguh dalam mengembangkan bawang ini, dapat menjadi komoditi baru yang bakal memenuhi kebutuhan pasar karena peluang cukup terbuka, dan kualitasnya tidak berbeda dengan bawang pada umumnya karena ukurannya cukup besar.
“Setelah pemerintah memberikan dorongan, kelompok tani harus bisa mandiri. Untuk pasar atau hilir dari produksi ini bisa memenuhi kebutuhan rumah-rumah makan atau restoran, bahkan pasar di luar daerah dan jika hasilnya membludak maka kita gelar pasar tani,” kata Erwin Yunaz.
Ia menambahkan jika selama ini benih masih dibeli di luar daerah, dengan melihat potensi panen hari ini maka akan ada bibit yang bisa didapatkan bersumber dari benih dan tidak perlu beli lagi karena ada sumber benih yang didapatkan dari swadaya. Kemudian dijelaskannya jika tahun ini masih dipanen untuk konsumsi, untuk tahun depan diharapkan dapat dikembangkan untuk jadi benih.
“Kita lihat 3 tahun belakangan ini kelompok tani terus bangkit dan menggarap lahan-lahan mereka. Disana Pemko hadir mendorong minat agar hasilnya lebih tinggi. Selain itu, keuntungan yang ditawarkan bila menanam bawang di Payakumbuh adalah dari segi pupuk, tidak perlu lagi membeli ke luar daerah karena banyak usaha kandang ayam di Luak Limopuluah,” ujar Wawako Payakumbuh.
Menurutnya sesuatu yang diawali dengan ilmu maka hasilnya akan baik. Program ini dikatakannya sejalan dengan program provinsi dan pusat, dimana Payakumbuh bisa jadi sentralisasi industri pertanian dan peternakan yang akan menghadirkan kesejahteraan bagi petani.
Ketua Kelompok Tani Kosiak Bustanul Arifin didampingi Ketua Subhortikultura Hengki menjelaskan kalau penanaman ini dilakukan secara tumpangsari. Mereka dibimbing oleh narasumber Halim Antoni dari petani pakar yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan untuk pengomposan dibimbing oleh Dedi selaku tim teknis pengomposan dan pendampingan penyuluh oleh terus menerus.
“Di sekolah lapangan, kami juga melakukan uji coba pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan bawang merah dan ada sampel yang diamati di masing-masing bedengan. Kemudian hasil terbaiklah yang direkomendasikan untuk ditanam untuk konsumsi maupun kebutuhan bibit.
Lebih lanjut, ia mengatakan pada panen hari ini pihaknya ingin sedikit pamer atau memberi tahu Pemko kalau bawang cocok ditanam di Payakumbuh untuk dibudidayakan karena kenyataannya sudah nampak. Kelompok Tani Kosiak berhasil membudidayakan bawang merah dengan hasil memuaskan dan berharap ada fasilitas untuk mengolah bawang agar hasil panen dapat ditampung dan petani bisa terus bersemangat memproduksi bawang di lahan-lahan produktif.