Pak Khai, Dosen UNP yang Komit dalam Menjalankan Pengabdian Masyarakat

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi secara proporsional dan seimbang merupakan kewajiban bagi setiap dosen di Perguruan Tinggi. Pengabdian Masyarakat merupakan salah satunya, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas, ini menunjukkan bahwa UNP melalui kegiatan Pengabdian akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

UNP terus berupaya untuk mengemas program pengabdian kepada masyarakat secara simultan dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan Ipteks-Sosbud. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang meliputi hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna.

Pentingnya Program Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan karena hasil pengabdian kepada masyarakat akan dapat menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta juga memajukan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat, sangatlah dituntut komitmen yang kuat dari para dosen. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat akan banyak menjumpai kendala dan hambatan dalam kegiatan tersebut. Kendala ini bisa disebabkan karena masih lemahnya pemahaman masyarakat dalam menerima program pengabdian ini.

Sosok Dr. Khairani, M.Pd, merupakan sosok yang bersahaja dan merupakan salah satu dosen yang memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Banyak pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan, terutama di bidang pelatihan keterampilan kewirausahaan.

Dalam sesi wawancara yang dilakukan Dr. Khairani, M.Pd menyampaikan bahwa Pengabdian merupakan amanah yang harus benar-benar dijalankan, karena amanah ini adalah tanggung jawab kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Lembaga yang telah memberikan amanah. Jika amanah ini dilakukan dengan sebaik-baiknya maka, kita akan mendapatkan kepuasan dan kebahagian, namun sebaliknya jika amanah ini tidak dijalankan maka akan menimbulkan kegelisahan. Lebih lanjut pak Khai mengatakan bahwa melalui pengabdian kita bisa membantu masyarakat memperbaiki derajat hidupnya, dan juga membantu remaja putus sekolah, dan dengan pelatihan orang itu bisa melanjutkan sekolah dengan biayanya sendiri.

Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh Khairani dan tim antara lain; 1) Pelatihan Ketrampilan Kewirsusahaan sandal, kotak kue dan sablon mug bagi remaja dan majelis taklim, 2) pelatihan ketrampilan kewirausahaan di Kamang Mudiak Agam, 3). Pelatihan keterampilan kewirausahaan sabun diterjen dan pencuci piring bagi anak anak yatim ponpes Alfalah Padang, 4) Pengabdian bersama mahasiswa Mata Kuliah di Kamang Mudiak pembuatan sandal, 5) Pelatihan keterampilan souvenir wisata dan sabun cuci piring untuk warga IKKM Kota Payakumbuh, dan 6) Pelatihan Ketrampilan kewirausahaan sabun pencuci piring di mushalla Baiti Izza Pasa Dama Tilkam, serta masih banyak lagi kegiatan lainnya.

“Pak Khai” Sapaaan beliau merupakan dosen Jurusan Geografi UNP ini menjelaskan lebih lanjut bahwa Kita selalu punya kesempatan untuk mencoba dan membuktikan bahwa diri kita bisa berguna bagi banyak orang salah satunya adalah melalui tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada Masyarakat.

Melalui Pengabdian pada masyarakat betapa banyak peluang untuk bisa bermanfaat untuk orang lain. Semakin banyak kita berbuat dan bermanfaat orang lain semakin banyak kepuasan yang dimiliki secara otamatis semakin kokoh kebahagiaan yang dirasakan. Kebahagiaan adalah rasa kedamaian batin yang mendalam yang datang dengan rasa memiliki makna dan berbuat untuk kabaikan.

Sangat disayangkan kalau ada yang menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadikan bahagia. Melalui pengabdian masyarakat kita bisa memanfaatkan peluang menjadikan masyarakat yang awalnya kurang sejahtera menjadi lebih sejahtera, yang awalnya kurang mampu bisa menjadi sukses, yang awalnya pesimis menjadi optimis, ujarnya.

Dosen yang lahir di Kamang Mudik Agam, 62 Tahun silam menyampaikan motto hidup yang merujuk pada hadis Nabi Sabda Nabi Muhammad SAW Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain.

Dalam menjalankan hidup, dosen yang ramah dan sangat mudah bergaul ini memberikan pelajaran hidup dalam kutipan berikut ini. “Pedoman hidup belajar dari slogan perbedaan orang sukses dengan orang gagal:

Orang sukses : What’s Can I do for them(apa yang bisa saya perbuat untuk orang lain)

Orang gagal : What’s they do for me(apa yang orang lain bisa perbuat untuk saya) Orang sukses : solve the problem (selalu ingin memecahkan masalah)

Orang gagal : make the problem (membuat masalah)

Orang sukses: Bee do, stop talk (perbanyak berbuat, kurangi bicara)

Orang gagal : Bee talk , stop do (banyak bicara, kurang berbuat) Orang sukses: self evaluation (evaluasi diri)

Orang gagal: evaluate the other (evaluasi orang lain)”.

Makna komitmen sebuah pengabdian akan dirasakan seseorang ketika, orang tersebut menjalankan kegiatan tersebut sesuai dengan amanah yang diberikan. Kegiatan pengabdian harss dijalankan dengan perasaan bahagia agar mencapai tingkat kepuasan dan kenikamatan.

Exit mobile version