Owner Foresthree Coffee Muhammad Syukri Jabat Ketua ESI Kota Bukittinggi Pertama

Pengurus Provinsi (Pengprov) Esports Indonesia (ESI) Provinsi Sumatera Barat, mengukuhkan Muhammad Syukri sebagai Ketua ESI Kota Bukittinggi pertama untuk masa bakti tahun 2021-2025.

Ketua ESI Kota Bukittinggi Muhammad Syukri.

Ketua ESI Kota Bukittinggi Muhammad Syukri. (ist)

Hayati Motor Padang

PADANG, KLIKPOSITIF – Pengurus Provinsi (Pengprov) Esports Indonesia (ESI) Provinsi Sumatera Barat, mengukuhkan Muhammad Syukri sebagai Ketua ESI Kota Bukittinggi pertama untuk masa bakti tahun 2021-2025.

Pengukuhan Muhammad Syukri sebagai Ketua ESI di negeri berhawa sejuk itu, ditandai melalui Surat Keputusan (SK) No 9 Tahun 2021 yang ditanda tangani oleh Ketua Pengprov ESI Sumbar Suwondo Raharjo.

Dalam SK tersebut, juga terdapat nama Yogie Fernanda sebagai Wakil Ketua dan Revido Yoga Suryandes sebagai Sekretaris. Selain itu Struktur Pengurus ESI Kota Bukittinggi juga terdapat beberapa nama antara lain, Herru Gunawan sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Daerah, Novrizal Arifin sebagai Ketua Bidang Wasit, dan Ferizal sebagai Ketua Bidang Kompetisi.

Selanjutnya, Arfan Fernando sebagai Ketua Bidang Hukum dan Legalitas, Wahyu I. Agung sebagai Ketua Bidang Umum, Raviko Maar sebagai Ketua Bidang Humas dan Komunikasi, Muhammad Syahril sebagai Ketua Bidang Kesehatan Olahraga dan Ivanka Jonanda sebagai ketua Bidang Atlet, Prestasi dan IT.

Ketua ESI Kota Bukittinggi Muhammad Syukri berterimakasih kepada Pengprov ESI Sumbar dan kepala atlet ESI Kota Bukittinggi yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin ESI Kota Bukittinggi 4 tahun ke depan.

Oleh sebab itu, kepada seluruh atlet dan pengurus ESI Kota Bukittinggi, pengusaha muda pemilik Foresthree Coffee di Sumbar ini berharap kerjasama dan dukungannya, agar ESI Kota Bukittinggi maju berkembang sesuai dengan ekspektasi masyarakat, khususnya atlet ESI Kota Bukittinggi.

“Mohon dukungannya kepada atlet dan kawan-kawan pengurus ESI Kota Bukittinggi. Mari kita maju bersama-sama untuk membesarkan organisasi kita ini,” kata Muhammad Syukri, Rabu (21/7/2021).

Muhammad Syukri yang akrab disapa Adek itu juga menargetkan untuk bisa melahirkan atlet ESI yang bisa bersaing di kancah nasional dan Internasional. Untuk itu dalam waktu dekat, Ia pun akan segera mengadakan event-event Espost untuk lingkungan pelajar, khususnya di Bukittinggi.

“Insya Allah kalau pandemi Covid-19 berakhir, kami dari ESI Kota Bukittinggi akan segera menggelar event-event untuk skala pelajar. Tujuannya, untuk mencari bibit-bibit atlet yang nantinya bisa bersaing di tingkat daerah, nasional bahkan Internasional,” ujarnya.

Seperti diketahui, esports atau olahraga elektronik yang juga dikenal sebagai e-sports atau electronic sports, merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak (multiplayer), umumnya antara para pemain profesional.

Saat ini olahraga esports sangat diminati, terbukti dari tingginya peminat dalam setiap kompetisi yang diadakannya. Salah satunya, saat Piala Menpora Esports 2020, pendaftarnya melebihi jumlah peserta yang ditargetkan.

Bahkan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui esports sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia.

Pengakuan ini menandakan bahwa esports dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Internasional seperti Sea Games.

“Sudah banyak saat ini kita temui turnamen-turnamen esports yang berskala Nasional maupun Iternasional. Sebut saja International Dota 2 Championships, League of Legends World Championship,” kata Adek.

Kemudian, tambah Adek, juga Battle.net World Championship Series, Evolution Championship Series, Intel Extreme Masters, Mobile Legend World Championship dan PUBG Mobile Global Championship menampilkan siaran langsung serta hadiah tunai pada para pemainnya.

“Sangat disayangkan kita yang di daerah hanya sebagai penonton untuk event-event besar tersebut. Padahal kita juga memiliki atlet-atlet yang bisa berbuat lebih untuk keahliannya masing-masing,” katanya.

“Harapan kami, dengan adanya organisasi ini dapat memunculkan atlet-atlet professional dibidang esports ini dimana berawal dari hobi menjadi prestasi.” pungkas Adek(*)

Exit mobile version