PADANG, KLIKPOSITIF – Keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi di pemerintahan terdepan, di nagari dan desa. KIM juga berpotensi mensejahterakan anggotanya melalui berbagai pembinaan diberbagai bidang, seperti pertanian, pariwisata dan UMKM.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumatera Barat yang diwakili Kepala Bidang IKP, Indra Sukma, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) KIM dengan tema Transformasi dan Peran Strategis KIMย di Era Digital, di Grand Bunda Hotel, Bukittinggi, Selasa (29/11/2022).
“Sangat rugi pemerintah jika tidak melakukan pembinaan dan optimalisasi peran dan fungsi KIM di daerah. Oleh sebab itu, kapasitas SDM pengelola KIM harus ditingkatkan, karena KIM merupakan salah satu media komunikasi antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat,” kata Indra.
Untuk itu, Diskominfotik Sumbar, lanjut Indra senantiasa mendorong peningkatan kapasitas SDM KIM di tengah dinamika sosial yang berkembang saat ini. Hal ini agar KIM sebagai kanal informasi di tingkat kecamatan, lurah, dan nagari/desa dapat merespon setiap perubahan bentuk media yang berbasis teknologi informasi, sehingga berdaya guna dengan baik.
“Jadi, kami berharap rekan-rekan dinas kominfo di kabupaten/kota selaku pembina KIM dapat lebih memaksimalkan KIM di daerahnya masing-masing,” tambahnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang diikuti 65 peserta dari para pejabat dan staf dinas Kominfo kabupaten dan kota se-Sumbar yang membidangi KIM itu, Pakar TIK Yonisman dan Pelaku KIM Heri Nizwar dari KIM Tujuh Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota.
Pada sesi diskusi, para peserta sangat antusias menanyakan berbagai kiat sukses membina KIM di daerah, terutama dengan keterbatasan dana. Salah satu solusi yang muncul adalah dengan penggunaan dana desa.
“Kunci agar KIM tetap berjalan adalah M2B, yaitu Mau, Mampu, dan Berbuat. Yakinkan bahwa apa yang dilakukan KIM betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang memang terbatas akses informasinya,” ujar Heri Nizwar, memberi motivasi.