Optimalkan Pengawasan Pencalonan Anggota DPRD, Bawaslu Pessel Gelar Rakor Bersama Parpol

PESSEL, KLIKPOSITIF — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan) gelar rapat koordinasi (rakor) pengawasan pendaftaran bakal calon anggota DPRD pada Pemilu 2024.

Rakor yang digelar di kantor Bawaslu Pessel, Rabu 3 Mei 2023, selain melibatkan seluruh stakeholder juga melibatkan sejumlah pimpinan partai politik. 

Ketua Bawaslu Pessel, Erman Wadison mengatakan, rakor pengawasan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh dalam ketentuan pencalonan bakal calon anggota DPRD. 

Selain mendapatkan informasi terkait akses silon bagi partai politik, juga ingin mengetahui secara langsung keluhan dari parpol terkait kendala saat persiapan dan pendaftaran bakal calon anggota DPRD.

Ia mengatakan, upaya ini merupakan salah satu langkah Bawaslu dalam melakukan pencegahan, dan meminimalisir terjadinya pelanggaran atau sengketa dalam proses  pendaftaran bakal calon DPRD.

“Ini sudah menjadi komitmen Bawaslu dalam melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya pelanggaran,” terangnya.

Menurut Erman, sejauh ini berdasarkan informasi baik dari rumah sakit, pengadilan negeri, dan Polres, jumlah bakal calon anggota DPRD yang mengurus persyaratan masih terhitung minim. 

“Dari 800 orang bakal calon yang mengurus surat keterangan tidak pernah dihukum pidana, baru empat orang, surat SKCK di Polres sekitar 57 dan kesehatan lebih kurang 100 orang,”jelasnya.

Melalui pimpinan parpol, Erman Wadison mengimbau agar bakal calon memanfaatkan waktu yang tersedia sebaik mungkin dan menyiapkan seluruh persyaratan untuk mencegah permasalahan dikemudian hari.

“Ini komitmen kita. Karena semua harus sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan,” ujarnya. 

Anggota KPU Pessel, Yon Baiki menambahkan, seluruh parpol harus mempedomani perundang-undangan dan peraturan KPU dalam pendaftaran bakal calon anggota DPRD secara baik. 

“Dan pengajuan pendaftaran harus sesuai ketentuan, diantaranya seperti keterwakilan perempuan 30 persen,” tutupnya.

 

Exit mobile version