Nilai Ekspor Industri Manufaktur Ditergetkan Capai USD180 Miliar Tahun Ini

sementara pada nilai investasi, Kemenperin menargetkan sebesar Rp300-310 triliun pada 2022. "Kami juga menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 20,84 juta orang di tahun 2022," tandasnya.

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, dengan bekal pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama menghadapi pandemi Covid-19, optimisme menghadapi tahun 2022 dan masa depan tak akan pernah surut.

“Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, kami menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,5-5 persen pada tahun 2022. Dimana dari nilai ekspor industri manufaktur ditargetkan pada kisaran USD170-175 miliar pada tahun 2021, akan mencapai USD175-180 miliar pada tahun 2022,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sementara pada nilai investasi, Kemenperin menargetkan sebesar Rp300-310 triliun pada 2022. “Kami juga menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 20,84 juta orang di tahun 2022,” tandasnya.

Menperin menjelaskan dalam upaya mencapai target-target tersebut, pihaknya telah mengidentifikasi berbagai tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2022. Tantangan tersebut antara lain terkait disrupsi dari supply chain, kelangkaan kontainer yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan perdagangan lewat laut, serta berbagai event internasional khususnya eksibisi atau pameran internasional yang diselenggarakan dalam bentuk virtual atau digital dinilai kurang mampu menarik bagi pengunjung.

Berikutnya, ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong, dan perlu adanya upaya mitigasi terhadap gelombang varian virus omicron pada sektor industri. “Kami juga mengkaji untuk adanya usulan pemberian insentif baru bagi sektor industri tertentu agar daya saing industri meningkat,” ujarnya.

Exit mobile version