Solok, Klikpositif – Baru-baru ini, Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumbar, Yefri Heriani mengaku dihubungi orang tak dikenal yang menatasnamakan sebagai Bupati Solok, H. Epyardi Asda.
Kejadian itu bermula ketika salah seorang menghubungi kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumbar. Dalam percakapannya, yang bersangkutan mengaku sebagai ajudan Bupati Solok dan meminta nomor kepala perwakilan.
Pelaku mengaku disuruh oleh Bupati Solok dengan dalih Bupati Solok ingin berkomunikasi dengan Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar terkait kegiatan di Kabupaten Solok.
“Kami Ombudsman Perwakilan Sumbar dihubungi oleh orang tidak dikenal yang menyatakan dirinya sebagai ajudan Bupati Solok. Kemudian meminta nomor kepala perwakilan dengan alasan bupati ingin bicara terkait kegiatan Ombudsman di Solok,” tutur Yefri seperti dirilis Kominfo Kabupaten Solok, Jumat (10/3/2023).
Oleh pria yang mengaku ajudan itu kemudian menghubungi kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar, Yefri Heriani dan menyerahkan komunikasi dengan pria yang mengaku Bupati Solok. Dalam percakapannya, Pria yang mengaku bupati itu menawarkan bantuan untuk kepala Ombudsman.
“Dalam percakapan, ia bilang ‘(Ombudsman) mau dibantu apa?’. Dan Saya balik bertanya soal maksud pertanyaan tersebut. Kemudian tiba-tiba sambungan telepon langsung diputus,” Imbuh Yefri.
Terkait kejadian itu, Yefri Heriani menilai, kedua pelaku yang mengaku ajudan dan bupati itu belum cakap memainkan peran. “Jaman sekarang bupati tidak menggunakan cara komunikasi seperti itu lagi,” ujarnya.
Terhadap kejadian itu, Bupati Solok H. Epyardi Asda mengaku sangat terkejut. Bupati meminta semua pihak agar lebih berhati-hati terhadap orang tak bertanggungjawab yang mencatut nama dirinya.
“Ini lucu, biasanya orang menipu untuk memeras korban. Tapi sekarang malah memberikan tawaran. Bisa saja ini lebih ke arah politis, pelaku mencoba menjebak Ombudsman dan saya sebagai Bupati,” sebut Epyardi Asda.
Bupati Solok menduga para pelaku ingin memakzulkan pemerintahannya dengan cara mencatut namanya untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
“Saya sudah tahu siapa yang melakukannya. Paling itu ke itu saja. Mereka orang-orang yang tidak ingin daerah ini maju. Tak siap dengan kenyataan bahwa Kabupaten Solok sudah jauh membaik dengan kerja-kerja Bupati Solok bersama Solok Super Tim (SST),” tutup Epyardi Asda.
Bupati mengajak seluruh masyarakat dan pejabat agar lebih berhati-hati dengan modus-modus kejahatan. Saring informasi yang diperoleh karena kian dekat dengan tahun politik 2024. Akan semakin banyak orang-orang yang akan terus menyebarkan informasi yang tidak baik, bahkan tidak akan segan-segan menjatuhkankan orang dengan mencatut nama orang lain.
Sebelumnya, Epyardi mengaku kalau namanya juga sudah pernah dicatut oleh orang tak dikenal. Pelaku mengaku sebagai orang dekat Bupati dan meminta sesuatu kepada salah seorang calon investor. Beruntung, investor tersebut tidak termakan tipuan dan menghubungi kembali Bupati Solok.
“Untung saja investor ini tidak termakan umpan dan segera menghubungi saya. Sehingga tidak sempat terjadi apapun,” tutupnya.