KLIKPOSITIF – Mudik merupakan aktivitas para perantau untuk kembali ke kampung halamnya, mudik sangat erat hubungan dengan Hari Raya Idul Fitri di mana keduanya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dikarenakan menjelang Idul Fitri Arus mudik selalu tinggi.
Berdasarkan data yang dikutip dari Kementrian Perhubungan di laman hubdat.dephub.go.id dapat disimpulkan bahwasanya moda transportasi mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 akan didominasi oleh kendaraan pribadi, dimana sebesar 42,37% atau sebanyak 52,42 juta jiwa akan mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. Kemudian Sekitar 20,3 dari moda transportasi mudik memilih menggunakan sepeda motor, artinya sekitar 25,13 juta jiwa masyarakat akan melakukan mudik menggunakan roda dua atau sepeda motor untuk mudik baik jarak dekat, sedang hingga jarak jauh.
Menanggapi hal tersebut, Febriadi selaku Instruktur Safety Riding PT Hayati Pratama Mandiri (HPM) mengungkapkan mudik menjelang lebaran merupakan budaya dan tidak bisa untuk dipisahkan terhadap masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Barat.
“Momentum Idul Fitri merupakan ajang untuk berkumpul bersama keluarga di hari nan Fitri. Nah, namun pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor hendaknya selalu cari aman saat berkendara agar mudik aman dan nyaman” tambah Febriadi
Saat mudik ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengendara sepeda motor agar mudik aman dan nyaman.
Pastikan Kondisi Tubuh, sebelum berkendara atau mudik hendaknya pengendara memastikan kondisi tubuh dalam kondisi prima. Dikarenakan akan melakukan perjalan cukup Panjang dan juga volume kendaraan di jalan raya juga meningkat sehingga ada potensi kemacetan yang akan menguras tenang lebih banyak. Sehingga untuk keamanan dan kenyaman hednaknya pengendara memastikan kondisi tubuh dalam keadaan yang baik.
Periksalah kendaraan sebelum mudik, sama halnya dengan kondisi tubuh kendaraan juga memerlukan pemeriksaan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Pemerikasaan di antaranya selain performa mesin yang bisa diperiksa ke AHASS terdekat yakni seperti kondisi ban sepeda motor, tekanan angin, kondisi pengereman hingga instrument kendaraan lain seperti lampu dan klakson yang berfungsi sebagai alat komunikasi saat berkendara.
Selanjutnya, menggunakan perlengkapan berkendara yang berfungsi untuk melindungi tubuh baik melindungi dari dampak negatif kecelakaan namun juga melindungi tubuh dari paparan sinar matahari secara langsung sehingga berkendara menjadi lebih nyaman dan tentunya juga lebih aman.
Kemudian, perhatikan barang bawaan. Hindari untuk berboncengan lebih dari 2 orang, artinya maksimal batas aman berkendara menggunakan sepeda motor adalah 2 orang yakni pengendara dan boncengan juga tak lupa memperhatikan barang bawaan seperti tas yang berlebihan dan barang lainya yang bisa membahayakan pengguna sepeda motor itu sendiri maupun orang lain. Pastikan dimensi barang bawaan tidak melebihi lebar handle bar atau stang kemudi sepeda motor dan tingginya tidak melebih pundak pengendara agar barang bawaan tersebut tidak mempengaruhi gaya tekanan angin dan bisa jadi membahayakan.
Dan istirahatlah secara berkala, bisa di rest area yang telah disediakan atau fasilitasi umum yang bisa dijadikan sebagai tempat istirahat. Maksimal setelah berkendara sekitar 120 menit atau 150 menit pengendara harus beristirahat untuk menjaga kondisi tubuh dan fokus baik. Setidaknya harus istirahat minimal 15 menit untuk mereview kondisi tubuh atau melakukan peregangan otot untuk mengambalikan fokus dan kebugaran tubuh.
Pengendara sepeda motor harus bisa mengendalikan diri dan ekstra sabar dalam menghadapi diri sendiri maupun sesama pengguna jalan
“Dengan memperhatikan kondisi tubuh kita, konsentrasi serta emosi dapat dikendalikan lebih baik. Didukung cara berkendara yang tepat, berkendara menjadi aman dan nyaman, mudikpun lebih aman dan nyaman” tutup Adi.