BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Motor pelaku penipuan hewan kurban di Bukittinggi ditemukan.
Kapolsek Bukittinggi Kompol Rita Suryanti mengatakan, motor milik AD (36) itu terparkir di Kubu Karambia Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.
“Motor milik AD ini berada di wilayah Hukum Polsek Batipuah,” kata Kompol Rita, melansir Katasumbar.com (jaringan Klikpositif.com).
Penemuan motor Suzuki Spin BA 5971 LJ itu pada Jumat 8 Juli 2022 oleh pemuda Kubu Karambia.
Motor Pelaku Penipuan Hewan Kurban Terparkir di Batipuah
Awalnya, pemilik kedai di Belakang ATM Bank Nagari Batipuah, melihat ada sepeda motor sedang terparkir sekitar pukul 15.30 WIB.
Motor terparkir dengan helm dan stang yang terkunci.
Namun, hingga Sabtu dinihari, motor masih terparkir. Akhirnya, pemuda Simpang Kubu Karambia Batipuah melaporkan penemuan motor tak bertuan itu ke polsek setempat.
Atas penemuan itu, Polsek Batipuah berkoordinasi dengan Polsek Bukittinggi untuk pencocokan.
“Selasa malam, tim kita mendatangi TKP untuk menjemput motor tersebut,” ujarnya.
Saat ini, Polsek Bukitinggi masih memburu AD dengan menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak.
Sebelumnya, sejumlah musala atau panitia penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban di Bukittinggi melaporkan AD ke polisi
AD terakhir komunikasi dengan sang istri pada Jumat 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB.
Dua jam kemudian, HP AD mati setelah adanya laporan kasus penipuan oleh panitia kurban di Bukit Apit.
“Saat nelpon istri, AD menanyakan kabar anak-anaknya,” ujar Rita.
Sejauh ini, Polsek Bukittinggi telah menerima 3 laporan dugaan kasus penipuan hewan kurban.
Laporan pertama oleh panitia kurban Musala Baitul Jannah Campago Ipuah. Panitia memesan 5 ekor sapi dan 1 kambing kepada pelaku.
Panitia stor uang sekitar 100.800.000 rupiah dari 37 peserta.
Kemudian, Musala Attaufik Koto Dalam Kelurahan Pulai Naik Aia. Di sini, panitia stor Rp 38 juta untuk 2 ekor sapi.
Terbaru alumni SMAN 3 Bukittinggi juga membuat laporan. Mereka stor Rp 99.200.000 untuk 5 ekor sapi.
Sebelumnya, pada Jumat 8 Juli malam, panitia kurban di Bukit Apit mendatangi rumah pelaku.
Setelah mediasi, akhirnya panitia tetap bisa memotong hewan kurban. Istri AD menjamin dan mengganti uang panitia kurban.
Kini, kasus penipuan ini masih jadi pembicaraan di Bukittinggi. AD merupakan pedagang yang juga merupakan teman Wali Kota Bukittinggi.