Mitos atau Fakta Jus bayam Menyebabkan Batu Ginjal?

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Kita selalu diberitahu untuk mengkonsumsi jus bayam karena dikemas dengan nutrisi penting dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Tapi bisakah bayam menyebabkan batu ginjal? Ketahui efek samping jus bayam.

Bayam, sayuran hijau berdaun kaya nutrisi, dikenal karena profilnya yang sangat bergizi. Dikemas dengan vitamin esensial, mineral, dan antioksidan, bayam telah menjadi bahan populer dalam diet sadar kesehatan.

Namun, ada kekhawatiran yang muncul tentang potensi hubungan antara konsumsi bayam dalam bentuk jus dan smoothie dengan perkembangan batu ginjal. Mari kita pelajari efek samping bayam dan bagaimana hal itu dapat menyebabkan batu ginjal.

Bisakah jus bayam menyebabkan batu ginjal?

“Bayam adalah pembangkit tenaga besi, tetapi juga dikemas dengan senyawa yang disebut oksalat, yang sangat sulit diserap dan diasimilasi oleh tubuh. Oleh karena itu, saat ini menjadi penyebab utama pembentukan batu ginjal dan bahkan batu kandung empedu,” kata Dr Jangda.

Jangda lebih lanjut menyatakan, selas jus bayam atau smoothie bayam sama dengan delapan sampai sepuluh kali senyawa oksalat yang mungkin bisa ditangani oleh tubuh Anda. Senyawa ini berikatan dengan kalsium yang ada di tubuh Anda, menghasilkan pembentukan batu kalsifikasi di ginjal dan kantong empedu.

1. Masalah pencernaan

Bayam kaya akan serat, yang bermanfaat untuk pencernaan dalam jumlah sedang. Namun, Dr Jangda mengatakan, “Asupan serat yang berlebihan dalam bentuk bayam dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, gas, perut kembung, sembelit, diare, dan sindrom iritasi usus, terutama pada individu dengan sistem pencernaan yang sensitif.

2. Gangguan penyerapan mineral

Bayam mengandung senyawa seperti fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng. Ini menjadi perhatian bagi mereka yang berisiko kekurangan mineral atau individu dengan penyerapan nutrisi yang buruk.

3. Gangguan fungsi tiroid

Bayam mengandung goitrogen, zat alami yang dapat mengganggu fungsi normal kelenjar tiroid. Dalam jumlah besar, goitrogen dapat menghambat penyerapan yodium, berpotensi memengaruhi produksi hormon tiroid.

4. Reaksi alergi

Beberapa orang mungkin alergi terhadap bayam, mengalami gejala seperti gatal, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas. Sangat penting untuk memantau reaksi alergi apa pun setelah mengonsumsi bayam.

Bayam adalah sayuran yang sangat bergizi bila dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang, tetapi disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan asupan bayam yang tepat.

Exit mobile version