Minyak Dunia Bergerak Menguat, Tercatat Naik 60 Persen Sepanjang 2021

Tercatat sepanjang tahun ini harga minyak sudah naik 60 persen.

Minyak

Minyak (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Harga minyak dunia terus menguat dan mendekati level tertinggi dalam tiga tahun. Tercatat sepanjang tahun ini harga minyak sudah naik 60 persen.

Dilansir dari CNBC, Rabu (3/11/2021) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, ditutup turun 14 sen, atau 0,2 persen menjadi USD83,91 per barel. Di awal sesi, WTI merosot lebih dari USD1 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik tipis 1 sen menjadi USD84,72 per barel, setelah diperdagangkan negatif untuk sebagian besar sesi tersebut.

“Ada sedikit ketidakpastian tentang OPEC dan itu menahan pasar,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. “Tetapi kita masih dalam tren naik yang kuat.” Tambahnya.

Harga Brent melonjak lebih dari 60 persen sejauh tahun ini. Brent mencapai level tertinggi tiga tahun di USD86,70 minggu lalu karena permintaan global pulih kembali dan Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutu yang dipimpin Rusia, atau OPEC Plus, tak terburu-buru untuk mengakhiri rekor pemotongan output. Negara-negara konsumen menekan OPEC Plus untuk berbuat lebih banyak guna mendinginkan pasar.

Pada pertemuan Kamis, aliansi tersebut diperkirakan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap sebesar 400.000 barel per hari. Harga minyak mendapat dukungan dari survei Reuters, Senin, yang menemukan bahwa peningkatan produksi OPEC pada Oktober melampaui kenaikan yang direncanakan karena kendala di beberapa produsen.

“Kami mengantisipasi perdagangan yang relatif netral akan berlanjut sampai kami memiliki definisi lebih lanjut dari OPEC tentang rencana produksi Desember,” ujar Anthony Headrick, analis CHS Hedging di St Paul, Minnesota.

Sebagai tanda bahwa harga tinggi mendorong lebih banyak pasokan di tempat lain, BP mengatakan, Selasa, bahwa pihaknya akan meningkatkan investasi di bisnis minyak dan gas shale Amerika menjadi USD1,5 miliar pada 2022 dari USD1 miliar tahun ini.

Exit mobile version