Minim Persiapan, Pesilat Paguyuban Perisai Diri 1955 Sumbar Juara di Kerinci

Dua pesilat Paguyuban Perisai Diri 1955 Cabang Sumbar, berhasil menyabet satu medali perak dan satu medali perunggu pada Kejuaraan Pencak Silat STIE Sakti Alam-CUP 1 yang digelar di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Dua pesilat Paguyuban Perisai Diri 1955 Sumbar bersama pelatih dan official usai menerima medali kejuaraan pwncak silat STIE Sakti Alam - CUP I

Dua pesilat Paguyuban Perisai Diri 1955 Sumbar bersama pelatih dan official usai menerima medali kejuaraan pwncak silat STIE Sakti Alam - CUP I (Ist)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF

– Dua pesilat Paguyuban Perisai Diri 1955 Cabang Sumbar, berhasil menyabet satu medali perak dan satu medali perunggu pada Kejuaraan Pencak Silat STIE Sakti Alam-CUP I yang digelar di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Untuk medali perak, diraih oleh Natasya Mai Anjelika yang turun di Kelas A Putri Remaja kategori laga. Sedangkan medali
perunggu di kategori yang sama, disabet Anisa Zahara yang turun di Kelas C Putri Remaja.

“Alhamdulillah, prestasi yang diraih ini awal yang baik bagi kami di masa pandemi Covid-19, apalagi minim persiapan,” kata Official Paguyuban Perisai Diri 1955 Cabang Sumbar, Yuli Hendra saat dihubungi klikpositif.com dari Padang, Jumat (19/2/2021).

Peraih Medali Perak pada PON XIV Jakarta tahun 1996 itu juga menuturkan bahwa kejuaraan silat STIE Sakti Alam-CUP I ini diikuti oleh 435 pesilat dari berbagai provinsi di Sumatera dan pada kejuaraan ini, Paguyuban Perisai Diri 1955 mengirim delapan orang atlet.

“Atlet yang bertanding pada kejuaraan silat yang digelar di GOR Kabupaten Kerinci ini telah dipersiapkan sekitar tiga minggu lamanya. Dengan waktu yang begitu singkat, dari awal kami pun tidak menargetkan juara. Ternyata, hasilnya begitu membanggakan,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan pelatih Paguyuban Perisai diri 1955 Cabang Sumbar, Andrinaldi. Kata dia, Paguyuban Perisai Diri 1955 datang ke Kabupaten Kerinci ini untuk bertanding, juga untuk
meningkatkan motivasi atlet, apalagi sejak pandemi Covid-19, mereka sempat puasa latihan beberapa bulan lamanya.

“Akhir Maret 2020, kami libur latihan, karena pandemi Covid-19 begitu menghawatirkan. Jadi untuk mengantispasi penularan Covid-19, kami libur latihan sampai Juli. Kemudian untuk persiapan kejuaraan di Kerinci ini, itu tidak sampai sebulan lamanya. Alhamdulillah, hasilnya memuaskan,” katanya.

Apa yang diraih pada kejuaraan silat di Kerinci ini, tambah pelatih yang akrab disapa Uwo itu, akan jadi bahan evaluasi bagi Paguyuban Perisai Diri 1955 ke depan, meskipun diawal persiapan Paguyuban Perisai Diri 1955 sama sekali tidak mempunyai target untuk juara.

“Prestasi yang diraih di Kerinci ini akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi. Semoga ke depan kami bisa tampil maksimal, apalagi setelah kejuaraan di Kerinci ini, akan ada kejuaraan-kejuaraan lain yang akan menyusul,” pungkas Uwo.(*)

Exit mobile version