PADANG, KLIKPOSITIF – Minang Kibowl, salah satu makanan yang dikemas dalam bentuk ricebowl, namun lauknya terdiri dari berbagai makanan khas Minang. Makanan ini pertama kali di cetuskan oleh Aco Iswandi (31) kurang lebih tahun 2019.
“Saat itu, saya mencoba meracik Minang Kibowl dalam bentuk yang lebih sederhana, namun tetap menyajikan khas Minang dalam penyajiannya. Itu berhasil dilakukan setelah melalui berbagai proses yang panjang,” katanya saat menjadi salah satu peserta dalam acara yang di support oleh BRI di Kota Padang.
Ia mengatakan, ketertarikannya dalam mempromosikan masakan Minang ke luar daerah ini cukup kuat. “Saya memiliki niat agar semua orang tahu masakan Minang itu juga bisa dibuat sederhana dengan rasa yang tak kalah nikmat,” paparnya.
Minang Kibowl yang di dirikannya menawarkan berbagai macam varian lauk, diantaranya Randang, Ayam Goreng, Telor Balado, dll.
Dengan pengalaman puluhan tahun di bidang kuliner dan fokus di dapur di berbagai hotel di Indonesia, Aco menciptakan masakannya sendiri dengan racikan yang berbeda dari lainnya.
“Pengalaman di dapur puluhan tahun membuat saya berhasil menciptakan racikan masakan saya sendiri yang memberikan rasa berbeda dari rice bowl lainnya,” paparnya.
Selain masalah dapur, Aco juga memiliki tim yang kuat dalam menjalankan usahanya. “Saya memberikan semua ilmu saya kepada tim. Tidak ada yang disembunyikan. Tujuannya agar mereka memiliki ilmu yang sama dengan saya, dan berharap suatu hari nanti mereka bisa membuak sendiri usaha ini dengan ilmu yang telah dimilikinya,” paparnya.
Diakuinya, dalam menjalankan usahanya, timnya yang tak di bayar dengan gaji bulanan, namun mereka menerapkan pembagian hasil usaha, dalam artian mereka memiliki saham di usaha makanan ini.
“Ada saham mereka di usaha ini, sehingga dengan ini mereka memiliki semangat yang kuat dalam menjalankan usaha ini secara gembira dan bersama,” jelasnya.
Pembayaran dengan Merchant BRI
Dalam menerapkan pembayaran bagi pembeli, Aco memberikan pilihan dengan pembayaran tunai dan nontunai. Bagi pembeli yang ingin membayar secara nontunai, maka kita menyediakan pembayaran dengan merchant BRI atau QRIS BRI.
“Hal itu memudahkan pembeli dalam melakukan transaksi. Selain itu, penghitungan atau pembukuan di kita juga mudah saat pelanggan melakukan pembayaran secara nontunai,” paparnya.
Sementara itu, Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan, penggunaan QRIS atau Merchant BRI banyak di manfaatkan oleh UMKM, termasuk di bidang makanan.
“Pelaku usaha dan seluruh Masyarakat yang membutuhkan cara mudah dan praktis dalam bertransaksi jual beli,” katanya saat di hubungi di Padang, Jumat, 26 April 2024.
Ia mengatakan, selama 2023, berapa jumlah transaksi mencapai 3.552.141 transaksi dengan sales volume Rp693,22 M. Mayoritas pengguna merchant BRI adalah merchant dengan kategori Food and Beverage, Grocerries, Fashion, Lifestyle, dll.
Praktisi Ekonomi dari Universitas Taman Siswa Padang, Ir. Hamdani Harahap, MM. mengatakan, pelaku UMKM yang menerapkan pembayaran elektronik banyak dikarenakan oleh permintaan konsumen.
“Tingginya pengguna payment gateway di masyarakat membuat pelaku usaha sadar kalau mereka harus menerapkannya pada bisinis usaha. Jika tidak, bukan tidak mungkin kalau mereka akan tertinggal dan terancam punah,” tuturnya di Padang, Jumat, 26 April 2024.
Selain itu, pelaku usaha juga bisa mendapatkan konsumen lebih banyak tanpa perlu melakukan promosi, mengurangi ongkos operasional, dan berpeluang untuk mendapatkan pemasukan yang lebih tinggi.
Begitu juga budaya belanja Masyarakat saat ini tidak seperti dahulu, dengan adanya penunjang internet antara konsumen dan pengusaha tidak selalu harus bertemu, baik melihat produk maupun cara pembayaran, sehingga sangat menguntungkan kedua belah pihak efisiensi dan low cost.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah memasuki semua sektor, satu diantaranya adalah sektor keuangan. Sektor keuangan merupakan satu diantara sektor lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi ini mendorong sektor keuangan untuk melakukan inovasi dengan mengubah industri keuangan menuju era digital. Salah satu munculnya inovasi terbaru di sektor keuangan yaitu perubahan sistem pembayaran.
Sistem pembayaran berperan penting dalam perekonomian sejalan dengan semakin besarnya volume dan nilai transaksi dan perkembangan teknologi yang pesat.
Seiring dengan meningkatnya transaksi dapat menimbulkan resiko yang semakin besar. Hal ini akan menyebabkan sistem pembayaran terganggu sehingga dapat berpengaruh terhadap stabilitas sistem dan pasar keuangan.
“Selain itu, dengan adanya kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi, secara tidak langsung masyarakat akan meningkatkan konsumsinya membeli barang dan jasa,” tuturnya.
Terlebih lagi dalam bertransaksi menggunakan uang elektronik (e-money), masyarakat tidak perlu memikirkan uang kembalian karena membayar dengan jumlah nominal uang yang terlalu besar. Dengan adanya kemudahan tersebut, menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat.
Selanjutnya, akan mendorong peningkatan perputaran uang (velocity of money) yang dapat menyebabkan inflasi. Namun kinerja transaksi UMKN akan berdampak meningkat, karena penjualan meningkat akibat mudahnya melakukan transaksi perdagangan (penjualan dan pembayaran).