PADANG, KLIKPOSITIF – Mencari kesibukan selain menjadi ibu rumah tangga dengan memasak, itulah yang dilakukan oleh Asih Sukaesih (47) dua tahun terakhir mengisi waktu setelah selesai mengerjakan tugas rumah tangganya.
Ia memiliki keahlian yang mumpuni dalam memasak, sehingga ia memanfaatkan itu dengan baik, sehingga bisa menambah pendapatan bagi keluarganya.
“Saya dulunya ketika masih di Cilegon Banten sering bantu tetangga memasak saat mereka akan mengadakan pesta pernikahan. Dengan ilmu tersebut jadi modal saya dalam membuka usaha makanan saat ini,” katanya saat di temui di salah satu acara bazar yang di sponsori oleh BRI di Kota Padang beberapa waktu lalu.
Jenis makanan yang di jual oleh Asih terdiri dari berbagai ragam cemilan, seperti Siomay, Batagor, dan Pempek.
“Jenis makanan ini banyak di minta oleh masyarakat. Dan jenis cemilan biasanya jadi makanan yang mudah di minta oleh masyarakat,” terangnya.
Selain cemilan, Asih juga membuka usaha catering yang di pesan oleh perusahaan, sekolah dan perkantoran.
“Kadang kita mengisi catering di acara atau kegiatan yang diadakan oleh instansi setiap bulannya,” jelasnya.
Bagi Asih, membuka usaha makanan dan catering merupakan salah satu pencapaian terbaik yang pernah ia dapatkan setelah bertahun-tahun bekerja dengan pihak lain dalam memasak makanan. “Jika selama ini kita bekerja dengan orang lain, Alhamdulillah saat ini bisa membuka usaha makanan sendiri,” paparnya.
Untuk usaha makanannya, Asih memberi nama “Jajanan Asyifa”. Untuk pembayarannya, ia menggunakan merchant BRI untuk pembayarannya.
“Iya, untuk pembayaran saya menggunakan merchant BRI dan QRIS untuk transaksi,” terangnya.
Sementara itu, Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan, penggunaan QRIS atau Merchant BRI banyak di manfaatkan oleh UMKM, termasuk di bidang makanan.
“Pelaku usaha dan seluruh Masyarakat yang membutuhkan cara mudah dan praktis dalam bertransaksi jual beli,” katanya saat di hubungi di Padang, Jumat, 26 April 2024.
Ia mengatakan, selama 2023, berapa jumlah transaksi mencapai 3.552.141 transaksi dengan sales volume Rp693,22 M
Mayoritas pengguna merchant BRI adalah merchant dengan kategori Food and Beverage, Grocerries, Fashion, Lifestyle, dll.
Praktisi Ekonomi dari Universitas Taman Siswa Padang, Ir. Hamdani Harahap, MM. mengatakan, pelaku UMKM yang menerapkan pembayaran elektronik banyak dikarenakan oleh permintaan konsumen.
“Tingginya pengguna payment gateway di masyarakat membuat pelaku usaha sadar kalau mereka harus menerapkannya pada bisinis usaha. Jika tidak, bukan tidak mungkin kalau mereka akan tertinggal dan terancam punah,” tuturnya di Padang, Jumat, 26 April 2024.
Selain itu, pelaku usaha juga bisa mendapatkan konsumen lebih banyak tanpa perlu melakukan promosi, mengurangi ongkos operasional, dan berpeluang untuk mendapatkan pemasukan yang lebih tinggi.
Begitu juga budaya belanja Masyarakat saat ini tidak seperti dahulu, dengan adanya penunjang internet antara konsumen dan pengusaha tidak selalu harus bertemu, baik melihat produk maupun cara pembayaran, sehingga sangat menguntungkan kedua belah pihak efisiensi dan low cost.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah memasuki semua sektor, satu diantaranya adalah sektor keuangan. Sektor keuangan merupakan satu diantara sektor lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi ini mendorong sektor keuangan untuk melakukan inovasi dengan mengubah industri keuangan menuju era digital. Salah satu munculnya inovasi terbaru di sektor keuangan yaitu perubahan sistem pembayaran.
Sistem pembayaran berperan penting dalam perekonomian sejalan dengan semakin besarnya volume dan nilai transaksi dan perkembangan teknologi yang pesat.
Seiring dengan meningkatnya transaksi dapat menimbulkan resiko yang semakin besar. Hal ini akan menyebabkan sistem pembayaran terganggu sehingga dapat berpengaruh terhadap stabilitas sistem dan pasar keuangan
“Selain itu, dengan adanya kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi, secara tidak langsung masyarakat akan meningkatkan konsumsinya membeli barang dan jasa,” tuturnya.
Terlebih lagi dalam bertransaksi menggunakan uang elektronik (e-money), masyarakat tidak perlu memikirkan uang kembalian karena membayar dengan jumlah nominal uang yang terlalu besar. Dengan adanya kemudahan tersebut, menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat.
Selanjutnya, akan mendorong peningkatan perputaran uang (velocity of money) yang dapat menyebabkan inflasi. Namun kinerja transaksi UMKN akan berdampak meningkat, karena penjualan meningkat akibat mudahnya melakukan transaksi perdagangan (penjualan dan pembayaran).