LIMA PULUH KOTA, KLIKPOSITIF – Sebuah perguruan tinggi dengan nama pahlawan kemerdekaan RI, Ibrahim Tan Malaka (Ibratama) yang pernah didengungkan sejumlah tokoh Luak Limopuluah beberapa waktu lalu dipastikan bakal benar-benar berdiri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini disampaikan mantan wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan setelah dibentuknya Yayasan Ibrahim Tan Malaka untuk pembangunan Universitas Tan Malaka di Lima Puluh Kota.
Ferizal Ridwan saat dihubungi KLIKPOSITIF Jumat 29 Oktober 2021 mengatakan bahwa proses pembangunan universitas tersebut kini sedang dalam proses penjajakan. Ia bersyukur bahwa akta notaris Yayasan Ibratama sudah ada.
“Yayasan Ibrahim Tan Malaka tidak hanya berfokus kepada pendirian Universitas, tapi juga bagaimana membumikan pemikiran-pemikiran Tan Malaka. Yayasan tersebut melibatkan banyak tokoh seperti, Rizki Adam sebagai pendiri termasuk pihak ahli waris gelar adat Dt Tan Malaka yaitu Hengki Novaron Dt Tan Malaka,” kata Ferizal Ridwan dalam kegiatan temu ramah bersama tokoh masyarakat dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Posko Baronggok, kawasan Tanjung Pati, Harau, Kamis 28 Oktober 2021 kemarin.
Ia menjelaskan terkait Universitas Ibratama, yayasan yang berdiri sejak Agustus 2021 lalu itu tengah melakukan proses hibah dengan pemilik lahan. Kemudian lahan untuk pembangunan universitas tersebut seluas 10 hektar yang terletak di jalan lingkar Boncah Batubalang-Ketinggian, Sarilamak, Kecamatan Harau.
“Yayasan Tan Malaka juga akan fokus kepada gerakan-gerakan sosial seperti diskusi dan seminar untuk pemberian hak-hak kepahlawanan, sampai edukasi pelurusan sejarah kepahlawanan Tan Malaka. Sebab masih banyak kalangan masyarakat yang meragukan peran dari 'Bapak Republik' dalam perjuangan kemerdekaan RI, seperti memandang Tan Malaka berideologi kiri dan pernah membawa partai Komunis, hingga anggapan kalau ia seorang atheis,” ujarnya.
Padahal, dikatakan Ferizal Ridwan hal tersebut dilakukan untuk mengusir penjajah dan Tan Malaka sebenarnya adalah seorang intelektual Minangkabau yang sejak kecil dididik pada lingkungan agamais. Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan menggandeng para tokoh Sumatera Barat secara umum, para pengagum dan simpatisan Tan Malaka di seluruh Tanah Air agar terus konsisten membumingkan nilai-nilai perjuangan serta pemikiran dari penulis buku 'Naar De Republik' tersebut.
“Ini menjadi perjuangan bersama kita selaku putra daerah, praktisi, penggiat sejarah, pengagum dan simpatisan Tan Malaka. Kami juga mohon do'a serta dukungan, bagaimana cita-cita kita ini dapat benar-benar bisa terwujud,” ujar Ferizal, didampingi sejumlah tokoh Limapuluh Kota.