Mengenal Sanggar Gatah Mamikek Pariaman

Sanggar Gatah Mamikek milik Desa Cubadak Mentawai Kota Pariaman menjadi wadah sebagai pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda dari pengaruh kecanduan Smartphone dan game online

Anak Sanggar

Anak Sanggar (Ist)

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

PARIAMAN, KLIKPOSITIF – Sanggar Gatah Mamikek milik Desa Cubadak Mentawai Kota Pariaman menjadi wadah sebagai pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda dari pengaruh kecanduan Smartphone dan game online.

“Sangar ini awal dibentuknya pada tahun 2018 lalu, dan mulai diundang ke beberapa daerah semenjak tahun 2019 lalu,” kata Ketua Sangar Gatah Mamikek, Neni Gusnaeni di Cubadak Mentawai, Kamis (18/11/2021).

Berdirinya sanggar ini, kata Neni lagi berawal dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Cubadak Mentawai tahun 2018. Setelah pelatihan itu semua pesertanya hilang maka pihak desa berinisiatif untuk mendirikan sanggar.

“Berawal dari situ, kami langsung melakukan latihan rutin, mulai dari gandang tasa, berbagai tari tradisional hingga silek,” katanya.

Tidak lama setelah itu, Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, sehingga anak-anak belajar di rumah. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pengurus sanggar, untuk latihan, juga sebagai sarana untuk menghilangkan kejenuhan anak-anak belajar di rumah.

Ia menyampaikan, setelah rutin latihan ini maka sanggar Gatah Mamikek ini tampil pada acara-acara yang dilaksanakan desa, setelah itu orang-orang sudah mengetahui keberadaan sanggar tersebut. Sehingga banyak diundang dalam acara desa lain dsn juga acara pesta perkawinan.

“Kita juga pernah diundang untuk tampil di beberapa daerah di luar Kota Pariaman, seperti Padang dan Batusangkar,” kata Neni.

Ia mengatakan untuk beberapa bulan belakang pihaknya juga telah mengaktifkan randai, sehingga menambah jenis kesenian yang bisa ditampilkan oleh sanggar tersebut.

“Untuk randai ini kita latihan dua sampai tiga kali dalam satu minggu, tergantung kesiapan dari pelatihnya sendiri, saat ini setidaknya lebih dari 50 orang yang aktif ikut sanggar tersebut,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan keberadaan Sanggar Gatah Mamikek ini menjadi wadah untuk mengumpulkan generasi muda di Cubadak Mentawai, dengan kegiatan demikian akan meningkatkan silaturahmi antara anak-anak muda di Desa tersebut.

“Biasanya mereka antara dusun dengan dusun yang lain itu tidak saling kenal, dengan adanya sanggar ini sehingga mereka saling mengenal,” katanya.

Neni mengakui adanya Sanggar ini juga sangat mempengaruhi terhadap kebiasaan anak-anak yang kecanduan game online, waktu mereka yang biasanya kecanduan game online sekarang sudah berkurang.

“Selain itu juga banyak kegiatan-kegiatan positif yang bisa dilakukan, setelah mereka aktif di sanggar ini mereka juga aktif di remaja masjid, dan berinteraksi dengan masyarakat luas,” katanya.

Tidak dipungkiri juga sanggar ini juga bisa membatu anak-anak dari keluarga yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena dengan tampil pada acara-acara tersebut mereka juga akan mendapatkan uang tambahan.

“Jadi dengan uang ini bisa juga meringankan beban orangtua mereka,” ujar Neni.

Exit mobile version