Mengenal Produk Kenamaan Motor Benelli yang Bisa Kamu Dapatkan di Padang, Cek Daftarnya Disini

Benelli memiliki segmen yang berbeda dengan produk sepeda motor kebanyakan di Padang. Namun menurut dia, perbedaan itu yang membuat motor pabrikan asal negeri Pizza Italia itu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat

Deretan Motor Benelli di Padang

Deretan Motor Benelli di Padang (KLIKPOSITIF/Ocky Anugrah Mahesa)

KLIKPOSITIF

– Benelli, produk sepeda motor kenamaan asal Italia resmi hadir di Kota Padang. Menyasar pasar Sumatera Barat, Benelli memberikan penyegaran dalam pangsa pasar sepeda motor di ranah Tuah Sakato.

Benelli sendiri hadir di Padang sejak Juni 2021 lalu. Pemilik Benelli Kota Padang, Yopi Sutana mengatakan, kehadiran Benelli di ibukota Sumatera Barat ini berangkat dari optimisme.

“Saya yakin Benelli bisa jadi pemain baru yang patut diperhitungkan oleh pasar otomotif di Padang . Sebab, dengan pengalaman pengiriman motor ke Padang , saya merasa Benellli akan punya marketnya sendiri di tengah ketatnya persaingan di pasar otomotif,” katanya pada Klikpositif.

Ia melihat, Benelli memiliki segmen yang berbeda dengan produk sepeda motor kebanyakan di Padang. Namun menurut dia, perbedaan itu yang membuat motor pabrikan asal negeri Pizza Italia itu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat.

“Segmen motor Benelli ini memang beda dengan pabrikan motor lainnya. Buktinya, sekarang motor ini banyak yang incar, termasuk salah satunya Wali Kota Padang , Hendri Septa” imbuh dia.

Namun, apa saja motor Benelli yang bisa kamu dapatkan di Padang, berikut daftarnya:

1. Patagonian Eagle 250 EFI

Motor ini memiliki dapur pacu 250 cc SOHC twin segaris, mesin demikian menjadi menjadi sumber tenaga. Diameter dan langkah silinder bertipe square engine (55 mm x 52,4 mm). Serta merta rasio kompresi 9.0:1 alias rendah. Namun hal kondisi itu memudahkan pilihan tingkatan oktan bahan bakar.

Debit bensin disempurnakan oleh sistem Electronic Fuel Injection. Sehingga tenaga yang dihasilkan mencapai 17,4 hp/8.000 rpm dan torsinya 16,5 Nm/6.000 rpm.

Sedangkan untuk manajemen suhu motor ini mengandalkan oil cooler, begitu juga bekalan girboks manual lima percepatan. Suspensi teleskopik dan dual shock pun senantiasa menopang motor. Justru yang dioptimalkan peranti deselerasi. Jenis teromol di roda belakang kini memakai disc brake. Sementara depannya masih sama, mengandalkan cakram 260 mm.

2. Patagonian Eagle 250

Patagonian Eagle merupakan jenis motor cruiser dari Benelli yang dijual di Indonesia selain Motobi 200. Dia memiliki tampilan seperti kuda besi kustom era 60-70 an. Mengusung mesin dua silinder segaris berkapasitas 251,8 cc karburator dan pakai oil cooler. Bisa dibilang, dirinya termasuk motor seperempat liter dengan harga paling terjangkau di tanah air.

Desainnya menarik, mirip tunggangan asal Amerika Serikat macam Harley-Davidson, Indian, maupun Victory. Seperti cruiser pada umumnya, riding position menuntut kaki rebah ke depan, dan tangan terbuka lebar. Itu karena motor seperempat liter ini memiliki stang lebih tinggi dari jok. Jadi tak ada istilah bungkuk saat mengendarainya.

Meski joknya tebal, kaki dapat menapak dengan bebas karena tinggi dari tanah cuma 780 mm. Posisi riding juga terasa nyaman dan santai, itu berkat kursi yang empuk. Begitu pula dengan tempat duduk pembonceng. Dengan tambahan sandaran belakang yang dijual terpisah, penumpang dibuat makin rileks.

Kesan retro modern juga tampak pada dirinya. Mulai dari tangki model tear drop, lampu depan membulat, serta spidometer minimalis. Khas tampilan motor penjelajah. Aksen krom di beberapa bagian bodi juga membuatnya makin menarik. Unsur modern yang ada pada dirinya terdapat di bagian pelek, menggunakan casting wheel bukan model jari-jari. Padahal untuk memberikan kesan klasik, pelek model ruji termasuk lumrah.

Banyak orang menyukai suara yang keluar dari dua tabung knalpotnya. Itu merupakan hasil dari mesin berkonfigurasi inline crank 360 derajat. Jadi irama yang dihasilkan mirip dengan enjin 4 silinder inline.

Ia dirancang dengan menggunakan frame tipe Bassinet. Modelnya panjang dan kuat, dan memang biasa digunakan untuk motor jenis cruiser. Dimensinya 2.180 x 970 x 1.180 mm (PxLxT) dan wheelbase mencapai 1.460 mm. Dirinya termasuk ringan karena bobotnya cuma 145 kg. Hasil rancang bangunnya itu bisa dinikmati saat menjaga kecepaan secara konstan sambil menikmati perjalanan.

Bagian kakinya dipasangkan suspensi konvensional dengan jarak main 120 mm. Peranti itu terintegrasi dengan rangka kuat tadi, membuatnya handling terasa mantap. Bagian belakang disematkan peredam kejut tipe twin shock atau teleskopik coil spring oil damped 70 mm, berperan penting dalam memberikan kenyamanan untuk rider dan pemboncengnya.

Dari sisi dapur pacu, Patagonian Eagle berkapasitas 250 cc parallel-twin (dua silinder), SOHC, 4-stroke, 4-valve, dan mengandalkan sistem pendingin berupa oil cooler. Unik, saat banyak pabrikan pakai radiator berisi cairan coolent, Benelli malah memilih mensirkulasikan oli mesin untuk didinginkan di luar.

Sementara sistem pengabutan bahan bakarnya masih mekanis (karburator), powernya cukup mumpuni. Sesuai dengan spesifikasi, tenaga yang mampu dikelaurkan sebesar 17,4 hp pada 8.000 rpm dan torsi 16,5 Nm di kitiran 6.000 rpm. Dayanya itu disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5 percepatan.

Untuk ukuran motor dengan tampilan ala Harley-Davidson, harganya cukup terjangkau yaitu berada direntang Rp 39-40 jutaan (tergantung area). Tentu banderol tersebut sangat atraktif untuk sebuah motor cruiser yang menggunakan mesin 250 cc dua silinder.

3. Motobi 200 EFI

Motobi 200 EFI adalah motor yang mirip dengan 'Hampir-Davidson' karena begitu mirip dengan motor gede (moge) Harley-Davidson. Hal demikian tampak di bagian belakang motor ini.

Untuk tangki bahan bakar Motobi 200 EFI yang mengusung desain mirip Harley-Davidson Fat Boy. Tangki bermodel peanut itu mampu menampung 15 liter bahan bakar yang dilengkapi panel indikator bensin analog di atasnya.

Selian tangki bahan bakar, desain footstep depannya juga menyerupai dengan Harley-Davidson Fat Boy.

Sementara itu Benelli juga dibekali knalpot dengan dua muffler yang dibaluti warna hitam. Urusan peredam kejut, Motobi 200 EFI memiliki suspensi depan teleskopik dan dual suspensi di belakang.

Lalu untuk pelek yang digunakan adalah model racing dengan balutan ban 110/90-16 di depan dan belakang 130/90-15. Sementara sistem keamanan pakai rem cakram di depan dan tromol di belakang.

Motobi 200 EFI memiliki dimensi panjang 2.240, lebar 860 mm dan tinggi 1.260 mm dengan jarak ke tanah 135 mm. Kemudian untuk urusan dapur pacu, cruiser dari Benelli ini memiliki mesin satu silinder berkapasitas 197 cc berpendingin udara yang menghasilkan tenaga 12,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi 13.5 Nm pada 6.000 rpm.

4. Motobi 200 EVO

Para penggemar motor cruiser dipastikan bakal jatuh cinta dengan Benelli Motobi 200 Evo. Kehadiran motor ini semakin memantapkan pabrikan asal italia ini sebagai produsen motor cruiser ternama.

Dari namanya, banyak yang mengira bahwa Motobi 200 Evo merupakan versi lift up dari kakaknya, Motobi 200.

Dilengkapi dengan mesin silinder tunggal 197 cc berkatup ganda, Motobi 200 Evo termasuk gahar untuk motor cruiser di kelas yang sama.

Mesin yang cukup besar tersebut mampu memberikan tenaga maksimum 12,7 tenaga kuda pada rpm 7000, lebih kecil daripada pendahulunya.

Bahkan, pada 6000 rpm, torsi maksimum yang dikeluarkan pun relatif lebih besar, yaitu 13,9 Nm. Bandingkan dengan pendahulunya yang hanya mampu memberikan torsi maksimum 13,5 Nm di rpm yang sama.

Ini menunjukkan bahwa Benelli Motobi 200 Evo lebih efisien dari kakaknya yang hadir lebih dulu. Efisiensi ini disempurnakan dengan sistem bahan bakar injeksi dan pendingin berbasis cairan. Dengan desain mesin yang efisien, 1 liter bahan bakar dapat digunakan untuk menempuh jarak 30-35 km, tergantung cara berkendara.

Sebagai motor jenis cruiser, tampilan retro memang menjadi andalan Motobi 200 Evo. Ini bisa dilihat bentuk tangki dan jok yang klasik, hingga lampu dan cover speedometer yang membulat.

Upaya memadukan unsur retro dan modern melengkapi kesan “evolusi” yang disematkan. Penggunaan velg palang yang tak biasa dengan cakram yang mengkilap dan suspensi tabung menampilkan inovasi yang berani.

Begitu juga dengan saklar lampu sen yang terpisah kiri dan kanan. Tak biasa. Tapi berani.

Unsur modern lebih terlihat lagi pada penggunaan panel meter digital untuk speedometer dan yang lainnya. Dengan background warna biru, layar panel meter dapat terlihat jelas bahkan di bawah cahaya terik.

5. Motobi 152

Pertengahan tahun 2018, tepatnya pada 25 Mei 2018 BMI (Benelli Motor Indonesia) memperkenalkan motor klasik bergaya caferacer, yaitu Benelli Motobi 152.

Pasalnya, meski dari segi merk tak setenar para kompetitornya, seperti Yamaha atau Honda namun tetap saja motor caferacer yang satu ini mampu memikat hati para konsumen.

Pasalnya, Benelli Motobi 152 yang secara perdana diperkenalkan pada ajang Jakarta Fair 2018 di JIExpo Kemayoran tersebut dan mendapat response yang sangat positif dari pengunjung Jakarta Fair 2018.

Apalagi, banyak yang mengklaim bahwa Benelli Motobi 152 ini akan menjadi pesaing kuat bagi Kawasaki W175 sehingga, membuat persaingan pun tak dapat terelakkan.

Secara tampilan desain, memang tampak jelas jika motor yang satu ini mengusung konsep desain motor cafe racer yang khas dengan nuansa sport-klasik. Tentu saja, hal ini yang membuat Benelli Motobi 152 memiliki daya tarik yang cukup memikat.

Tak sampai di situ saja, untuk soal spesifikasi di sektor jantung pacunya pun juga lumayan mumpuni.

Pasalnya, motor caf racer asal Negeri Pizza ini akan membawa mesin berkapasitas 149 cc SOHC dengan silinder tunggal yang diklaim sanggup melepas power gahar hingga 8.4 kW per 8000rpm dan torsi 11.1 Nm per 6000 rpm.

Sedangkan di satu sisi, tak lupa juga bahwa Benelli Motobi 152 ini juga sudah dilengkapi berbagai fitur handal dan tentunya fungsional guna menunjang keamanan/keselamatan serta kenyamanan dalam berkendara.(*)

Exit mobile version