Kota Solok, Klikpositif – Keterwakilan perempuan di lembaga DPRD Kota Solok masih kurang dari 30 persen seperti diamanatkan UU nomor 7 tahun 2017. Pada periode 2019-2024, hanya ada 2 dari 20 anggota DPRD, atau 10 persen.
Minimnya keterwakilan di lembaga DPRD membuat perhatian terhadap kaum perempuan masih minim. Sangat jarang terdengar, suara-suara dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Kota Solok.
Kondisi ini menjadi motivasi kuat bagi Ridmalely, SH untuk maju di lembaga DPRD. Melalui Partai Demokrat, alumni UMMY Solok itu kembali maju di Pileg 2024 daerah pemilihan Tanjung Harapan. Nomor urut 5.
Ridmalely bukan sosok baru di kancah politik Kota Solok. Ia sudah aktif berpolitik lebih kurang 22 tahun. Bahkan, Ridmalely sudah mencoba peruntungan di lembaga DPRD sejak tahun 2004 silam.
Kala itu, istri dari Muslim As Ayun Kampai itu hampir saja berhasil menjadi wakil masyarakat di DPRD. Namun sayang, saat itu masih sistem nomor urut walau pun Ridmalely berhasil meraih suara terbanyak kedua. Ia kala itu memegang nomor urut 4.
“Waktu itu, Demokrat Kota Solok berhasil meraih 3 kursi. Walau meriah suara 2 tertinggi, tidak bisa mewakili masyarakat karena waktu itu saya hanya nomor urut 4,” ungkap Ridmalely saat berbincang, Selasa (6/2/2024).
Walau urung menjadi legislator, tak mematahkan semangatnya untuk tetap aktif di politik. Ibu dua anak itu terus berkiprah di Partai Demokrat Kota Solok. Ridmalely kerap menyuarakan suara perempuan melalui partai dan fraksi Demokrat.
Pada Pileg 2009, Ridmalely kembali mencoba peruntungan di lembaga DPRD. Kiprahnya tak jauh berkurang. Kala itu, Ia kembali berhasil meraih suara tertinggi ketiga. Kontribusi suaranya menghantarkan Demokrat di kursi pimpinan DPRD.
“Saat itu, beda tipis dengan saudara Marwansyah. Itu lah namanya politik, tetapi kami tetap aktif melalui partai untuk menyuarakan suara perempuan,” kata wanita yang kini menjabat sebagai ketua Bappilu Demokrat Kota Solok itu.
Aktif di Masyarakat dan Partai
Ridmalely dikenal sebagai sosok perempuan yang aktif. Di Kelurahan Kampung Jawa, ia banyak terlibat berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Ridmalely merupakan sekretaris Bundo Kanduang Kampung Jawa.
Selain itu, Ridmalely juga pernah menjadi fasilitator kelurahan. Tidak hanya sampai di situ, Ridmalely juga aktif sebagai kader PKK, Posyandu dan lainnya.
“Eksistensi perempuan di tengah masyarakat itu sangat penting. Jangan sampai kaum perempuan termarjinalkan dan tidak mendapat porsi serius dalam setiap program pembangunan. Sekarang pengarusutamaan gender sudah menjadi penekanan pemerintah pusat,” ujarnya.
Ridmalely bukan politisi karbitan. Sejak masuk Demokrat, Ridmalely terus bertahan sampai saat ini. Sudah kurang lebih 22 tahun. Aktif di masyarakat dan juga aktif di kepartaian.
Sejak menjadi kader, Ridmalely kemudian diamanahkan menjadi wakil bendahara partai dari 2002-2007. Karir organisasinya di partai juga terus menanjak dengan menjadi bendahara pada periode 2007-2012.
Selanjutnya, di periode 2012-2017, Ridmalely kembali diamanahkan sebagai wakil bendahara partai. Periode berikutnya menjadi Badan eksekutif dan di periode kepemimpinan Deni Nofri Pudung, Ridmalely menjabat ketua Bappilu.
“Mudah-mudahan, di kontestasi tahun ini, Allah SWT mengizinkan untuk menjalankan amanah masyarakat di lembaga dewan. Saya ingin menyuarakan betul hak-hak kaum perempuan,” tutup alumni SMP 2 dan SMA 1 Kota Solok itu.
Ridmalely juga siap membangun pakta integritas dengan masyarakat. Baginya, politik tidak hanya sebagai alat kekuasaan, tapi merupakan wadah untuk pengabdian pada masyarakat.