PADANG, KLIPOSITIF — Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, menyatakan politik yang hakiki sebenarnya adalah mengabdi pada rakyat dan bukan mengejar kekuasaan.
“Definisi politik paling hakiki itu menurut Bung Karno, ayah saya adalah mengabdikan diri pada orang banyak, maksudnya politik itu berguna untuk menjadikan diri kita yang tidak berorientasi pada diri kita sendiri namun bagi orang banyak,” kata Megawati, dalam pidatonya di Universitas Negeri Padang, dalam Penganugerahan Gelar Kehormatan (Dr. HC) untuk Megawati Soekarnoputri di universitas tersebut, Rabu (27/9).
Ia menambahkan, saya juga beruntung dapat pendidikan politik lansung dari bapak saya. Seperti kata sanskerta, yang memiliki arti aku adalah engkau, yang artinya bagaimana kita memiliki empati dan menghayati perasaan orang lain, itulah politih yang berwajah dan berjiwa kemanuasian, atau politik humanis.
Politik humanis adalah politik yang mengarah pada kemaslahatan manusia yang bermanfaat untuk orang lain, bangsa dan negara.
“Sebab itu saya selalu mengingatkan kebahagiaan kita bukan saat dekat dengan kekuasaan namun saat menangis dan dekat pada rakyat,” jelasnya.
Mashab politik humanis sendiri bertolak belakang dengan politik yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan, seperti memfitnah dan juga membunuh karakter lawan atau penghalang politik.
“Kita adalah manusia yang ada di sebuah wilayah yang budayanya ketimuran, berbeda dengan budaya barat,” tegasnya.
Sehubungan dengan itu, terkait penghargaan yang ia peroleh dari UNP, Megawati menjelaskan, sangat antusuias dan bangga serta bersukur, sebab gelar yang diberikan tersebut betul-betul penghormatan, sebab terkait politik dan pendidikan.
“UNP buka kembali cakrawala politik dan pendidikan, dua hal yang tidak bisa dipisahkan, dan saya sangat setuju. Secara pribadi saya terima penghormatan yang diberikan kepada saya ini,” tegasnya. (*)