Solok – Sektor kesehatan di Kabupaten Solok menjadi pekerjaan rumah yang belum kunjung tuntas. Akses dan jaminan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan masih jauh dari harapan.
Data BPS Sumatra Barat tahun 2023 mencatat, Kabupaten Solok menjadi daerah dengan persentase terendah kepesertaan BPJS Kesehatan dari skema Penerima Bantuan Iuran (PBI). Hanya 32,7 persen masyarakat yang tercover dalam program Jaminan Kesehatan Nasional tersebut.
Sementara, masyarakat yang tercatat sebagai peserta BPJS dengan biaya sendiri atau Non Penerima Bantuan Iuran 16,73 persen. Kepesertaan dari tanggungan program Jamkesda 0 persen.
Di sisi lain, masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang dijamin oleh kantor atau perusahaan hanya di kisaran 0,42 persen. Jika ditotalkan, hanya 49,44 persen masyarakat yang tercover oleh BPJS Kesehatan, terendah di Sumbar.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan daerah tetangga; Kota Solok. Daerah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Solok itu bahkan sudah mencapai Universal Healt Coverage (UHC). Seluruh warga Kota Solok terjamin layanan kesehatannya. Berobat cukup pakai NIK saja.
Dalam kurun beberapa tahun belakangan, tidak sedikit masyarakat Kabupaten Solok yang memutuskan pindah ke Kota Beras. Layanan jaminan kesehatan dan kualitas pelayanan yang lebih baik disinyalir menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pasangan Budi-Kobal. Duet pasangan nomor urut 1 itu berjanji akan menggratiskan Jaminan kesehatan. Program unggulan yang selama ini ditunggu-tunggu masyarakat.
Sebagai seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat, Budi Satriadi atau akrab disapa Budi Global itu paham betul, jaminan dan pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat, tidak terkecuali di Kabupaten Solok.
Menurut Budi, masyarakat ekonomi lemah menjadi kelompok yang paling rentan. Masyarakat ekonomi lemah cendrung enggan mengakses layanan kesehatan karena ketidakmampuan secara finansial, sementara di sisi lain, mereka tidak mendapatkan jaminan kesehatan.
“Harus ada jaminan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat kurang mampu di Kabupaten Solok. Bisa kita alokasikan dari APBD melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI),” kata Budi Global.
Sementara di sektor dunia usaha, kata Budi, pihaknya akan mendorong pelaku usaha untuk memberikan jaminan kesehatan bagi setiap pekerja atau karyawan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap perusahaan.
Calon Wakil Bupati Solok, Hardinalis Kobal menilai, selama ini, pemerintah daerah banyak terfokus pada pembangunan infrastruktur. Padahal, pembangunan itu tidak saja menyangkut fasilitas fisik, namun juga terkait jaminan kesehatan.
“Saat kami turun ke nagari-nagari, persoalan BPJS Kesehatan ini banyak dikeluhkan masyarakat. Makanya kita jadikan sebagai program unggulan pertama jika memang diamanahi masyarakat Kabupaten Solok nantinya,” imbuh Kobal.
Doktor bidang ekonomi itu juga menilai, masih cukup tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Solok menyebabkan masyarakat enggan untuk mengikuti program BPJS Kesehatan secara mandiri. Skala prioritas masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
“Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat. Program yang ditawarkan harus berbasis kebutuhan dan kondisi ril di bawah. Kami siap untuk mewujudkan program jaminan kesehatan gratis ini,” kata Kobal.
Sementara itu, koordinator Barisan Budi Kobal (Babuko), Herdiyulis menyebutkan, keputusan Pasangan Budi-Kobal memprioritaskan jaminan kesehatan tidak lepas dari suara masyarakat akar rumput Kabupaten Solok.
“Seluruh lini harus dibangun, namun ada skala prioritas yang mesti didahulukan. Dan jaminan kesehatan ini merupakan kebutuhan bagi segenap masyarakat Kabupaten Solok, utamanya yang berekonomi lemah,” paparnya.
Jangan sampai, kata mantan legislator tersebut, ada lagi masyarakat yang takut berobat ke rumah sakit karena tidak ada uang, atau tidak memiliki BPJS Kesehatan.
“Tawaran program Jaminan Kesehatan sangat tepat sekali dengan kondisi kekinian di Kabupaten Solok. Amat sayang, jika program ini tidak terwujud nantinya, dan tentu perlu dukungan semua masyarakat,” tutupnya.