LKAAM Sumbar Masak Randang untuk Korban Gempa Cianjur

Hayati Motor Padang

PADANG, KLIKPOSITIF — Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) memasak randang secara bersama-sama.

Randang tersebut nantinya akan dikirim untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12/2022).

Terlihat beberapa ibu-ibu sudah bersiap-siap untuk melakukan kegiatan memasak rendang.

Rendang ini akan dikirimkan untuk para korban terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Semua peralatan sudah dipersiapkan, terdiri dari kuali, bahan-bahan masakan termasuk bumbu.

Proses memasak rendang ini dilaksanakan langsung di depan Kantor LKAAM Sumbar, dan dihadiri langsung oleh Fauzi Bahar selaku Ketua LKAAM Sumbar.

Hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Syaifullah.

Proses memasak rendang ini ikut dibantu oleh petugas kepolisian, prajurit TNI AD, TNI dan AL.

Ada juga dari petugas Satpol PP Kota Padang, dan ibu-ibu majelis taklim, serta masyarakat lainnya.

“Kita ada 10 tungku (perapian) pada hari ini untuk memasak rendang,” kata Fauzi Bahar.

Kata dia, rendang ini dimasak pada pagi hari agar saat siang hari sudah ada yang masak.

“Rendang yang sudah dikemas juga ada sebanyak 1,9 ton yang akan dikirim untuk korban gempa pada Rabu (7/12/2022),” katanya.

Dijelaskannya, memasak pada hari ini untuk simbolis saja, sedangkan ada lokasi memasak rendang untuk korban gempa di tempat lainnya.

“Karena ada mencapai beberapa ton daging yang dimasak. Setelah masak akan dikemas dan dikirim langsung ke Cianjur,” katanya.

Fauzi Bahar mengingat, ketika gempa orang akan ingat selama satu atau dua bulan saja.

Sedangkan rumah masyarakat masih banyak yang belum bisa ditempati pasca gempa.

“Untuk mencari tukang saja sangatlah sulit pasca gempa itu,” sebut Fauzi Bahar.

Oleh karena itu memilih makanan rendang siap saji agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

“Kita memasak langsung agar dapat merangsang warga Minangkabau untuk melestarikan memasak rendang ini,” katanya.

Fauzi Bahar berharap dalam kegiatan ini dapat membuat masyarakat Minangkabau menjadi semakin kompak saling membantu.

“Selain itu, kalau dimasak sendiri ini lebih bagus hasilnya, lebih banyak hasilnya, dan lebih higienis,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version