KLIKPOSITIF — DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyiapkan Gerakan Menanam Pohon di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Yogyakarta, pada Minggu (28/11) untuk menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan kegiatan penanaman pohon ini merupakan instruksi DPP LDII kepada seluruh kader di nusantara dan dilaksanakan serentak di DIY dan Riau.
Ia berharap, filosofi yang terkandung dapat terus dipelihara dan dilanjutkan sampai benar-benar memberikan manfaat. “Pohon memberikan kehidupan dan penghidupan dan ini harus benar-benar berhasil,” ujarnya.
Ia mengtaakan LDII telah memulai kampanye menanam pohon atau Go Green sejak tahun 2007 bekerja sama dengan MUI Jawa Timur. Pohon produktif yang ditanam, memiliki nilai ekonomi dan ditanam pada daerah binaan MUI, yang dilanjutkan setiap tahun, dan pada 2009 dilakukan pencanangan nasional di Makassar oleh DPP LDII.
Program terus dilanjutkan, dan pada 2011, dilaksanakan pencanangan di Kendari, tidak hanya hutan di tanah kering, tetapi juga di pantai.
“Istilahnya terkait dengan lingkungan bahari, daerah pantai di Kendari,” jelasnya.
Warga LDII di seluruh Indonesia tercatat sudah menanam 3,5 juta pohon, dengan tingkat kematian hanya tujuh persen sehingga masih terus terpelihara. Momen ini membangkitkan kembali, harus terus melakukan perawatan terhadap lingkungan hidup,
LDII juga melakukan literasi kepada masyarakat tentang fiqih lingkungan bersama Dekan UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Faisol Haq dan Prof Sahid.
Kedua tokoh tersebut memilki jariyah mengajarkan kepada masyarakat fiqih lingkungan sehingga masyarakat merasa, dengan menjaga lingkungan merupakan ibadah, bukan hanya sekedar menanam.
Selain untuk kehidupan dan penghidupan, lanjutnya kegiatan ini bisa juga mendapatkan pahala.
“Syukur sekali LDII DIY memotori dan mempelopori. Di Kalimantan Barat, LDII bekerjasama dengan Kodam, terus melakukan penjagaan lingkungan hidup. Mari kita jadikan momen ini bersemangat menjaga lingkungan,” harapnya.
Menurut dia lingkungan hidup adalah tempat bernaung sehingga salah satu program prioritas LDII adalah tentang pangan dan lingkungan hidup.
“Mari terus menanam, sebagai jariyah kita, sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, mencintai lingkungan yang diterapkan dalam sebuah kreativitas seperti ecoprint, merupakan strategi agar generasi muda tidak terlena dengan kesulitan.
“Memang kompetisi semakin berat, tapi jangan takut, peluang pun semakin besar, yang penting kreatif menciptakan manufacturing baru dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni mengatakan pohon merupakan sumber kehidupan dan penghidupan dengan adanya pohon seluruhnya bisa tetap hidup.
“Sarana menghasilkan oksigen, air, dan udara yang sejuk, serta naungan yang nikmat,” kata dia.
Dari segi sumber penghidupan, dari pohon bisa meningkatkan taraf perekonomian seperti kemandirian ecoprint yang bisa dijual, per lembar bisa 200 ribu rupiah,” jelasnya.
Ecoprint yang dihasilkan Omah Fatma yang turut dipamerkan dalam acara itu, mengaplikasikan daun dan bunga di atas kain untuk dijadikan motif.
Teknik pengerjaan yang digunakan ecoprint, di antaranya yaitu pounding (pukul), steaming (kukus), dan boilling (rebus).
LDII melakukan penanaman pohon kepel dengan filosofi rukun dan kompak dan pernah digelar di Sumbar pada 2011 yang dilaksanakan di Kabupaten Solok.
“Menyatukan tekad bersatu dalam dakwah bil haal, dengan penanaman pohon ataupun dakwah yang lainnya,” ungkap Atus.