BUKITTINGGI,KLIKPOSITIF – Lapas Kelas II A Bukittinggi mengoptimalkan program pembinaan dan kemandirian yang ditarget dalam 7 sasaran prioritas di 100 hari kerja sejak Kalapas yang baru, menjabat.
Kalapas Bukittinggi Herdianto mengatakan ke 7 sasaran ini menjadi penting bagi Lapas sebagai salah satu lembaga yang berhubungan langsung dengan publik.
“7 sasaran kinerja adalah pencegahan pungli, pencegahan pemakaian handphone bagi warga binaan, rehab narkoba, peningkatan keterampilan, pelayanan humanis, pengawasan profesional maupun komunikasi dengan pemangku kepentingan,” jelas Herdianto, Selasa 6 Februari 2024.
Dia mengatakan pihaknya telah berupaya meningkatkan 7 sasaran kinerja demi membawa lapas yang terletak di Biaro itu ke arah lebih baik.
“Program ini dalam rangka mewujudkan Lapas Zero Hape, Pungli, dan Narkoba yang disingkat Halinar,” sebutnya.
Herdianto mengatakan pihaknya rutin menggelar razia HP terhadap warga binaan, baik harian maupun insidentil.
Sementara terkait pungli, Herdianto juga mengklaim hal ini tidak ada.
“Saya pastikan itu tak ada di sini. Seperti soal remisi, itu tak ada biayanya karena sudah ada ketentuannya. Begitu pun soal kamar khusus, itu ada tak di sini. Semua kamar sama,” tegasnya.
Dia meminta jika ada ditemukan dugaan pungli agar segera melapor dan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebagai bukti transparansi, hari ini Lapas Bukittinggi mengajak para awak media untuk berkunjung ke blok hunian maupun melihat program kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Herdianto menjelaskan saat ini terdapat banyak program kemandirian terhadap WBP seperti produksi parfum, sendal hingga usaha peternakan.
Pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah terkait peningkatan sarana dan pra sarana ini.
Saat ini Lapas Bukittinggi memiliki sebanyak 483 WBP yang ditempatkan di 4 blok. Hampir 70 persen WBP masuk lapas karena tersangkut kasus narkoba.
(*)