Kurang Konsumsi Gula Ternyata Juga Berdampak Buruk, Ini Sejumlah Akibatnya

Sel otak bergantung pada asupan gula sehingga kebutuhan glukosa organ ini cenderung lebih besar.

Gula

Gula (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Kita sudah mengetahui begitu banyak dampak negatif jika mengkonsumsi gula berlebihan. Alasan kesehatan ini membuat banyak orang membatasi atau bahkan menghindari mengonsumsi gula demi menghindari efek buruknya.

Namun, ternyata menghindari konsumsi secara total ini juga membawa dampak buruk. Faktanya gula tidak selalu buruk. Bahan pemanis ini merupakan salah satu sumber karbohidrat dan tubuh memerlukannya untuk membentuk energi. Ini sejumlah efek yang akan anda alami jika tidak makan gula sama sekali:Kekurangan energi

Anda membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi organ dan aktivitas sehari-hari. Sebagian besar energi tersebut berasal dari gula. Gula dari makanan dan minuman yang masuk ke usus akan berubah menjadi glukosa dan melewati proses pembentukan energi. Setiap sel tubuh Anda mengolah glukosa menjadi asam piruvat dan asam laktat. Dua zat ini lalu berubah lebih lanjut menjadi adenosin trifosfat (ATP). ATP inilah yang memberi energi bagi sel otot dan penyusun organ-organ tubuh Anda. Jika Anda tidak makan gula sama sekali, tubuh akan kehilangan salah satu sumber karbohidrat utamanya. Dengan berkurangnya asupan karbohidrat, berkurang pula produksi energi dalam tubuh Anda. Dampaknya, Anda jadi rentan kekurangan energi.

Kerja otak menurun

Tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa sebagai sumber energi utama. Bila Anda kekurangan karbohidrat atau mengalami hipoglikemia, tubuh juga akan kekurangan energi. Hal ini berpengaruh pada fungsi normal tubuh, terutama otak. Pasalnya, otak yang merupakan sumber sistem saraf pusat tubuh amat mengandalkan ketersediaan glukosa dalam darah. Sederhananya, glukosa merupakan satu-satunya “bahan bakar” yang mampu mendukung otak agar dapat bekerja secara optimal. Beda dengan otot, otak tidak punya tempat penyimpanan energi. Sel otak bergantung pada asupan gula sehingga kebutuhan glukosa organ ini cenderung lebih besar.

Saat Anda tidak makan gula sama sekali, hal ini akan berdampak besar pada kerja otak. Otak akan kehilangan sebagian sumber energinya dan ini bisa memengaruhi kerja organ yang lain. Pada penelitian yang dilakukan oleh American Diabetes Association, hipoglikemia parah bahkan dapat menurunkan fungsi berpikir otak.

Fungsi sistem saraf pusat terganggu

Lebih buruknya lagi, keputusan untuk tidak mengonsumsi gula sama sekali juga dapat menimbulkan beragam masalah pada sistem saraf pusat. Biasanya, orang-orang yang mengalami hipoglikemia akan merasa lemas, lelah, pusing, atau tampak pucat. Selain itu, Anda mungkin juga merasakan munculnya tanda stres seperti gelisah, gugup, tidak nyaman, dan mudah marah. Mimpi buruk, menangis saat tidur, insomnia, maupun gangguan tidur lainnya bisa menjadi kondisi “langganan” yang datang silih berganti.

Hipoglikemia (gula darah rendah)Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa darah (gula darah) lebih rendah dari rentang normal. Kondisi ini terjadi ketika produksi hormon insulin dari pankreas tidak berimbang dengan asupan glukosa yang terlalu sedikit. Seseorang mengalami hipoglikemia jika kadar gula darahnya kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau 3,9 milimol per liter (mmol/L).

Kondisi ini biasanya lebih umum terjadi pada diabetesi (orang yang menderita diabetes). Alasannya bukan akibat diabetesi tidak makan gula sama sama sekali, melainkan karena mereka rutin mengonsumsi obat penurun gula darah atau menyuntik insulin. Keduanya memang membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes. Hanya saja, pemakaian obat-obatan tersebut juga bisa menurunkan gula darah secara drastis. Meski kerap menyerang penderita diabetes, tetap ada risiko hipoglikemia terjadi pada nondiabetesi yang tidak mengonsumsi gula (karbohidrat) sama sekali.

Exit mobile version