PASBAR, KLIKPOSITIF – Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat, Adib Alfikri menyebutkan mengabdikan diri dalam bekerja untuk kemajuan dunia pendidikan tidak cukup waktu dari Senin sampai Jumat.
“Kita buat strategi mengunjungi sekolah – sekolah yang terletak jauh dari pusat ibu kota propinsi pada Sabtu dan Minggu. Kami ada 16 motor yang datang, semua nya pegawai dinas pendidikan,” sebut Adib saat mengunjungi SMKN 1 Pasaman di Simpang Empat, Sabtu (4/9/2021).
Ia menerangkan kunjungan yang dilakukannya ke sekolah -sekolah kejuruan yang ada di kabupaten dalam rangka Sosialisasi dan Koordinasi Pengembangan SMK Pusat Keunggulan (PK) tahun 2021.
“Kita harus merubah mindset SMK karena sektor pendidikan jangan hanya rutinitas dan harus outside the box. Kita harus keluar dari kemajemukan yang membuat jenuh pendidikan dan dituntut harus berinovasi,” terangnya.
Menurutnya jika sekolah – sekolah kejuruan ingin bagus, para guru harus selalu update dan upgrade. Selain itu guru harus jadi role model (teladan) atau jadi contoh bagi anak didik, sehingga pendidikan tidak majemuk dan membosankan.
“Jadi para guru harus berpikir bagaimana anak didik nya kedepan bisa langsung bekerja. Kita ingin serapan anak SMK dalam dunia usaha atau dunia industri lebih besar persentase nya,” katanya.
Namun ia menyadari untuk menuju hal demikian tidak bisa berdiri sendiri untuk memajukan pendidikan tanpa bantuan para wakil rakyat. Misal, dalam pembangunan gedung tentu karena ada program – program yang disumbangkan.
“Kolaborasi antara eksekutif dan legislatif sangat penting,” ungkap Adib dihadapan dua orang anggota DPRD Sumbar asal pemilihan dapil IV yakni Khairuddin Simanjuntak dan Donizar.
Disamping itu ia juga mengungkapkan ingin merubah stigma yang selalu dilontarkan pada program webinar atau acara – acara yang menyebutkan SMK adalah sekolah pencetak pengangguran.
“Kita ingin merubah stigma tersebut, namun kita tak memiliki data. Kedepan kita akan mendata alumni SMK yang telah bekerja, agar stigma ini tak ada lagi,” ungkapnya.
“Padahal fakta nya tamatan SMK banyak yang bekerja, namun itu tadi kita tak memiliki data untuk membantah stigma tersebut. Kita ingin menghapus stigma itu dengan cara meningkatkan kualitas guru dengan output nya ke siswa,” sambungnya.
Untuk itu ia berharap agar para guru kedepannya harus siap mengupdate dan upgrade, serta harus siap dengan kondisi kekinian dengan dunia digital saat ini.
“Saya harap para guru di sekolah kejuruan yang ada di Pasaman Barat harus muncul kedepan dan harus siap serta menyesuaikan. Kepala SMK juga harus mempunyai jiwa entertain dan multi talen yang output nya untuk sekolah yang dipimpinnya,” harapnya.
Disisi lain ditambahkan Adib, Dinas Pendidikan Sumbar saat ini telah membuat gebyar vaksin untuk siswa. Hal ini sudah lama dicanangkan, namun karena ada himbauan pemerintah pusat tidak ada pemaksaan dalam vaksinasi.
“Kita juga tak ingin ada stigma pemaksaan vaksinasi, tetapi kita menganjurkan. Sebab dengan di vaksin kadar serangan virus bisa berkurang, jangan sampai dikaitkan dengan proses belajar mengajar,” tuturnya.
“Hari ini ada 4 sekolah yang telah kita kunjungi, SMKN 2 Pariaman, SMK Kinali, SMK Gunung Tuleh dan SMKN 1 Pasaman. Usai acara ini kita akan lanjut menuju Kabupaten Pasaman dan menginap disana,” sambungnya mengakhiri.