KPU Kota Solok Lakukan Pemetaan TPS Pemilihan Serentak Nasional 2024

Rapat koordinasi KPU Kota Solok untuk pemetaan TPS pada Pemilihan Serentak Nasional 2024.(Ist)

Kota Solok, Klikpositif – KPU Kota Solok mulai melakukan tahapan pemutakhiran data pemilih untuk pelaksanaan Pemilihan Serentak Nasional tahun 2024. Dalam tahapan tersebut, KPU juga sekaligus melakukan pemetaan lokasi dan jumlah TPS.

Ketua KPU Kota Solok, Ariantoni mengatakan, KPU merancang Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pemilihan serentak nasional 2024. Rancangan tersebut memperhatikan ketentuan yang telah disampaikan melalui surat KPU RI.

“Dalam pemetaan TPS ada beberapa pertimbangan yang perlu menjadi perhatian agar efektif dan efisien, sesuai dengan arahan KPU RI,” kata Ariantoni saat membuka Rakor pemetaan TPS, Jumat (31/5/2024) di Premiere Hotel.

Menurutnya, pada pemilihan serentak nasional 2024, batas maksimal jumlah pemilih per TPS sebanyak 600 orang. Kemudian, juga tidak dibolehkan menggabungkan pemilih yang berbeda kelurahan.

Selanjutnya, KPU juga memperhatikan kondisi geografis daerah. Tidak memisahkan pemilih dalam satu keluarga pada TPS berbeda, serta yang terpenting memperhatikan kemudahan pemilih ke TPS.

“Faktor aksesibilitas pemilih ke TPS harus menjadi prioritas utama. Terutama bagi TPS yang menjadi lokasi pemilihan bagi disabilitas, harus mudah diakses,” kata Ariantoni.

Sementara itu, koordinator divisi Perdatin, Dessy Arisandi menjelaskan, dalam rancangan awal, jumlah TPS diperkirakan sebanyak 117 lokasi. Jumlah ini berkurang jauh dari pemilu serentak dimana jumlah TPS sebanyak 236 TPS.

“Dari hasil singkronisasi DP4 yang telah diturunkan oleh Kemendagri melalui KPU RI dengan DPT terakhir, ada potensi penambahan jumlah pemilih. Jumlah data awal pemilih hasil singkronisasi sebanyak 57.874,” terang Dessy.

Dalam tahapan pemutakhiran data pemilih, KPU Kota Solok juga akan membentuk Pantarlih yang akan turun melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit). Hasil coklit kemudian menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS), Kemudian DPSHP dan terakhir ditetapkan sebagai DPT.

Koordinator divisi teknis, Tomi Farto mengatakan, tahapan pemutakhiran menjadi titik awal bagi badan adhoc yang baru saja dilantik untuk bekerja. Tahapan ini sangat penting dan menentukan suksesnya pemilihan serentak nasional.

“Pemutakhiran data pemilih dan pemetaan TPS sangat menentukan. Pastikan pemutakhiran data dan pemetaan TPS berjalan dengan baik serta sesuai dengan regulasi. KPU merupakan lembaga pelayanan, kepada masyarakat dan juga peserta,” ingatnya.

Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan, Abdul Hanan mengingatkan agar semua semua badan adhoc bekerja maksimal dalam pemutakhiran data pemilih. Jangan sampai ada hak-hak masyarakat yang tidak terakomodir dalam pemilihan.

“Perhatikan betul masyarakat disabilitas, jangan sampai TPS menyulitkan masyarakat berkebutuhan khusus. TPS harus ramah disabilitas dan lansia. Kami juga minta dukungan semua stakeholder terkait untuk menyukseskan pemilihan serentak nasional 2024,” ajaknya.

Di sisi lain, koordinator divisi Sosdiklih Parmas, Yance Gafar juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyosialisasikan tahapan pemutakhiran data pemilih. Sehingga, Pantarlih bisa melakukan tahapan pemutakhiran sesuai jadwal dan berlangsung efektif dan efisien.

“Harapan kita bersama, pelaksanaan pemilihan Serentak Nasional berjalan sukses seperti pelaksanaan pemilu serentak kemarin. Dan ini tidak lepas dari dukungan bersama, tidak hanya penyelenggara, namun juga stakeholder lainnya,” tutup Yance.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri kepala Disdukcapil Kota Solok, Ratnawati, Forkompinda, jajaran PPK serta Panitia Pemungutan Suara. Dalam kesempatan itu, juga sekaligus dilakukan pemetaan lokasi dan pemilih.

Exit mobile version