Solok Kota, Klikpositif – Kota Solok ditunjuk sebagai satu dari tiga daerah di Sumatra Barat sebagai penerima program Desa Berinovasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Program unggulan ini diharapkan membawa dampak besar bagi pengembangan produk lokal.
Launching program Desa Berinovasi Kota Solok dilakukan di Koperasi Serba Usaha (KSU) Laing Sepakat, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan. Pelaksanaan program nantinya juga akan dilakukan pendampingan oleh Balitbang, Dinas Perdagangan KUKM, Science Techno Park (STP) Unand.
Dalam kesempatan itu, juga dilaunching produk-produk inovatif yang dihasilkan oleh KSU Laing Sepakat dengan branding So Wangi. Produk yang diperkenalkan merupakan produk lokal berbahan dasar minyak Atsiri dan turunannya.
Launching dihadiri Asisten II Sekda Kota Solok, Jefrizal, Plt. Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat dan UMKM, Dr. Hardi Julendra, Kabid Sosial dan Pemerintahan Balitbang Provinsi Sumatera Barat, Febrina Tri Susila Putri, serta stakeholder terkait.
Menurut Dr. Hardi Julendra mengatakan, program desa berinovasi bertujuan untuk mengembangkan peluang bisnis melalui pembangunan infrastruktur pedesaan, penerapan teknologi dan inovasi untuk pengembangan produk unggulan.
Selanjutnya, membangun keterampilan dan kompetensi melalui sinergi komunitas dan masyarakat, dunia usaha, akademisi dan pemerintah serta pemerintah daerah.
“Ini bentuk bantuan pemerintah kepada masyarakat desa/kelurahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal sehingga dapat memberi kontribusi bagi peningkatan perekonomian dan pemulihan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Pihaknya mengusulkan, agar dapat dibangun pusat studi minyak atsiri di Kota Solok. Melalui pusat studi ini bisa dikembangkan produk minyak atsiri dari hulu ke hilir, bahkan dapat dimanfaatkan nantinya oleh akademisi maupun praktisi.
Asisten II Setda Kota Solok, Jefrizal mengungkapkan, program Desa Berinovasi tidak hanya untuk pengembangan produk-produk berbahan minyak atsiri saja, namun juga pengembangan produk unggulan lainnya asal Kota Solok.
“Di Kota Solok ada banyak produk-produk unggulan daerah yang membutuhkan intervensi pemerintah dan akademisi dalam kerangka triple helix yang membutuhkan sentuhan kreativitas, alih teknologi, dan inovasi,” terangnya.
Pengembangan minyak atsiri dari tanaman serai wangi ini mulai dirintis di Kota Solok sejak tahun 2006 dan sudah tertuang di dalam Peraturan Walikota Solok nomor 39/2009 tentang Pedoman Umum Program Pengembangan Minyak Atsiri Kota Solok.
“Kualitas minyak atsiri yang dihasilkan oleh Kota Solok memiliki standar mutu ekspor, dan sudah diuji oleh lembaga terkait seperti Balittro Kementerian Pertanian dan Baristand Kemenperin Banda Aceh,” lanjutnya.
Dalam perjalanannya, telah dikembangkan produk-produk turunan minyak Atsiri. Dengan pengembangan ini, akan semakin memperkaya dan membuka peluang usaha baru di daerah.