Konflik Ukraina Rusia, Presiden AS Sebut Pasar Saham AS Bakal Hancur

Konflik Ukraina Rusia

Presiden AS Joe Biden

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Terkait konflik Ukraina Rusia, Presiden Amerika Joe Biden menyebut pasar saham Rusia akan hancur. Kondisi itu kata sebagai tanggapan atas sanksi yang ekonomi atas Rusia.

Dia menyebut sanksi-sanksi itu akan melumpuhkan Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. “Anda tahu berapa nilai satu rubel versus satu dolar? Anda membutuhkan 200 rubel untuk menyamai $1 hari ini. 200,” kata Biden.

Dia menyebut sanksi dan kontrol ekonomi akan berdampak menghancurkan bagi ekonomi Rusia. Konflik Ukraina Rusia ini terus mendapat respon dari seluruh dunia.

“Bursa saham Moskow tutup karena alasan sederhana. Karena selama dua minggu terakhir karena saat dibuka, akan dibubarkan. Dengarkan aku. Ini akan meledak. Lembaga pemeringkat kredit telah menurunkan status pemerintah Rusia,” katanya.

Soal konflik Ukraina Rusia ini Presiden Joe Biden juga mempertahankan posisinya untuk tidak membuka zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina. Dia memperingatkan bahwa tindakan seperti itu “akan menjadi Perang Dunia III.”

Sebelumnya Rusia memblokir Instagram secara resmi untuk warganya. Keputusan pemerintah Putin ini tidak lama setelah mereka menutup akses untuk Facebook.

Agen komunikasi Rusia Roskomnadzor menyampaikan Keputusan Rusia memblokir Instagram. Ini menjadi respon setelah Meta mengatakan akan mengizinkan seruan tertentu untuk kekerasan terhadap invasi tentara Rusia di Instagram dan Facebook.

Netflix juga memblokir Rusia. Langkah Neflix ini menambah daftar perusahaan memutuskan hubungan dengan negara tersebut. Pukulan balik ekonomi yang dihadapi Rusia setelah keputusannya untuk berperang dengan Ukraina sangat kuat.

Tidak hanya negara itu yang bergulat dengan sanksi yang luas, tetapi banyak perusahaan dan organisasi telah menarik diri dari Rusia. Perusahaan seperti Microsoft, Apple dan Dell telah mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan penjualan di negara itu.

 

Exit mobile version