PARIAMAN, KLIKPOSITIF – Wakil Wali Kota Pariaman Mardison mengatakan komunitas yang melaksanakan kegiatan di objek wisata Kota Pariaman, Sumatera Barat dapat membantu mempromosikan pariwisata religi di daerah itu sehingga kota Tabuik itu semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas.
“Kota Pariaman merupakan salah satu kota yang mempunyai visi kota wisata, perdagangan, jasa, religius, dan berbudaya,” kata Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin saat kegiatan komunitas Biker's Muslim Sumbar-Riau di Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Minggu 26 September 2021.
Menurut dia sebagai kota wisata maka Pariaman terbuka untuk umum dan mengizinkan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif salah satunya komunitas Biker's Muslim Sumbar- Riau yang melaksanakan kegiatan keagamaan di objek wisata.
Sebelum pandemi COVID-19 Kota Pariaman sering dijadikan lokasi kegiatan positif dari komunitas dari berbagai daerah.
Sementara itu, saat ini pihaknya memberikan izin pelaksanaan kegiatan selama panitia dapat memastikan pesertanya patuh dengan protokol kesehatan.
“Meskipun Kota Pariaman sudah berada pada level 2 namun kita tetap tidak boleh lengah karena COVID-19 masih mengintai,” katanya.
Diketahui kegiatan komunitas Biker's Muslim Sumbar-Riau tersebut di Kota Pariaman dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu (25/9) di Masjid Raya Manggung dan Minggu (26/9) di Pantai Gandoriah.
“Secara tidak langsung dengan kedatangan Biker's Muslim Sumbar- Riau ini perekonomian masyarakat Kota Pariaman semakin meningkat,” ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat kembali membuka objek wisata di daerah itu pasca-ditutup selama delapan hari karena diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku dari 18 hingga 25 Juli 2021.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen mengatakan dibukanya objek wisata di Kota Pariaman kembali diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat mengurangi potensi penyebaran COVID-19.
Dibukanya objek wisata pasca-penutupan sudah sering diterapkan di Pariaman sesuai dengan kondisi perkembangan COVID-19 di daerah itu.
Rehasa