KLIKPOSITIF – Razia rumah makan Padang di Cirebon oleh ormas Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) menarik perhatian publik.
Aksi razia dengan mencopot merek Masakan Padang pada bagian etalase rumah makan itu menjadi sorotan di berbagai platform media sosial.
Pantauan Klikpositif pada Rabu (30/10) sore WIB, aksi yang dilakukan oleh PRMPC itu mendapatkan respon negatif dari warganet.
Menurut perhitungan platform media monitoring Brand24, tercatat ada 20.000 lebih percakapan yang menjurus pada aksi demikian.
Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya merupakan sentimen negatif, yang artinya publik tidak setuju dengan aksi yang dilakukan oleh PRMPC.
Komika Minang Praz Teguh dan Rin Hermana bahkan sampai ikut turun tangan memprotes aksi tersebut lewat konten media sosial yang mereka unggah.
Praz Teguh lewat unggahannya di media sosial bahkan membuat konten komedi satir menyinggung aksi razia tersebut.
Tampak dalam video yang dia unggah, Praz memparodikan ulah ormas saat merazia rumah makan Padang.
Lihat postingan ini di Instagram
Alih-alih merazia, Praz yang berperan sebagai oknum ormas tersebut malah makan kalap di rumah makan Padang yang dia kunjungi, dan tidak melanjutkan razia.
Konten video yang diunggah Praz pada Rabu (30/10) sore itu ramai dikomentari warganet, dan mendapatkan 80 ribu lebih tanda suka.
Lain dengan Praz, Rin Hermana justru mengunggah konten berbeda. Tampak di akun Instagram pribadinya, Rin memberikan opini pribadi perihal aksi razia tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam video yang juga ia unggah pada Rabu (30/10) itu, Rin mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui motif dari razia tersebut.
Hanya saja ia menilai ada beberapa hal yang menjadi pendorong ormas tersebut melaksanakan razia. Pertama masalah rasa masakan, dan kedua persaingan usaha.
Lantas terkait hal tersebut, Rin menyebut, bukan menjadi persoalan entitas masakan Padang dimasak oleh non Minang sekalipun.
“Menurut saya, mau masakan itu dimasak oleh orang Minang, mau yang masak itu orang Jawa, mau yang masak itu orang Eropa, Amerika latin, Buenos Aires, mau orang Italia, saya tidak peduli.”
“Selama rasa masakannya itu sama seperti yang rasakan waktu di Padang. Udah, sesimpel itu,” katanya.
Kendati masakan khas Minangkabau itu dimasak oleh Chef Gordon Ramsey pun, sebut Rin, jika rasanya tidak sama dengan khas Minang, maka masakan tersebut belum bisa disebut sebagai masakan Padang.
Namun persoalan rasa tersebut, tidak menutup peluang banyak orang untuk bisa berbisnis atau berusaha kuliner Minang.
“Ya udah sesimpel itu saja. Kita tidak perlu lah menutup usaha orang. (Sebab) mematikan lilin orang lain, tidak membuat lilin kita lebih terang,” pungkasnya.(*)