KLIKPOSITIF – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari pemberitaan yang menyebut Budayawan Islam Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun akan menurunkan presiden lagi apabila keadaan negara sudah sangat darurat.
Melihat kritikannya pada negara, Refly Harun menyebut Cak Nun seperti seorang lelaki yang sedang kecewa dengan pacarnya.
“Cak Nun… Cak Nun… Seperti laki-laki yang ngambek sama pacarnya, tidak mau bertemu, tidak mau berdekatan, tapi memandang dari jauh bahkan menunggu kabar. Itu lah gambaran mungkin terhadap Indonesia dan penguasa walaupun jauh di luar pemerintahan, tidak pernah ikut bagin pemerintah, tetapi Cak Nun tetap mencintai negara,” kata Refly Harun dikutip Suara.com (media jaringan klikpositif,com) dari tayangan yang dibagikan di saluran YouTube miliknya, Rabu (17/2/2021).
Refly Harun menggarisbawahi adanya dua tokoh publik bukan dari golongan politisi yang kerap melancarkan kritikan, yakni Cak Nun dan Iwan Fals.
Ahli Hukum tersebut menduga Cak Nun tengah gelisah atau barangkali sedang marah terhadap pemerintahan sekarang.
“Beberapa pernyataan Cak Nun terlihat betul bagaimana dia banya melancarkan kritik terhadap pemerintah. Saya pahami sebagai intelektual, budayawan, Cak Nun sepertinya menyimpan kegalauan, kegelisahan, mungkin juga kemarahan terhadap pemerintahan sekarang ini. Tentu bukan pribadi. Jalannya sistem negara yang mungkin dia sendiri tidak puas,” tukasnya.
Hal yang sama kata Refly Harun bisa terlihat di dalam diri Iwan Fals. Meski pernah lantang mengkritik pemerintah ketika Orde Baru, menurutnya penyanyi legendaris itu sempat redup bersuara.
Meski begitu, kini Iwan Fals menurutnya sudah mulai kembali menunjukkan taring kritikannya. Refly Harun menyoroti lagu-lagu musisi itu yang beberapa diantaranya kerap mengkritik jalannya pemerintahan.
“Hal yang sama dengan Iwan Fals yang banyak melancarkan kritik. Sebenarnya bukan barang baru Iwan Fals mengeluarkan kritik sosial, terutama zaman Orde Baru. Tapi di era reformasi awal, Iwan Fals kehilangan elang kritisismenya mungkin karena dia berpikir tidak ada yang perlu dikritik,” ucap Refly Harun.
“Tapi terakhir-terakhir ini dia mulai melancarkan kritik dan juga bermain media sosial. Itu dua sosok yang saya perhatikan sebenarnya, sudah makan asam garam perpolitikan Indonesia meski gak pernah terjun di dunia politik,” tandas Refly Harun.
Sebelumnya, Cak Nun pernah pernah menyebut bahwa dirinya tak setuju dengan pemerintah dan sitem yang sedang berjalan di negara ini.
Dalam svideo berjudul 'Hancurnya Indonesia Dimulai Rezim Ini' yang tayang di saluranYouTube Ayo Berbagi Ilmu pada Minggu (14/2/2021), Cak Nun menyebut bahwa berseberangan dengan pemerintah tidak membuatnya membenci Indonesia.
Dalam video tersebut tertera keterangan bahwa suara yang digunakan ialah rekaman pernyataan Cak Nun beberapa waktu lalu.
“Saya hari ini tidak setuju dengan NKRI, presidennya saya juga tidak setuju, sistemnya juga tidak setuju, but I love you.” ucap Cak Nun.
Cak Nun juga menyebut bahwa ia tak percaya dengan Indonesia. Ia berharap orang-orang yang mendengarkan ceramahnya itu tak marah dengan pernyataan tersebut.
“Saya ini sebenarnya tidak percaya dengan Indonesia. Tapi anda jangan marah,” ujar Cak Nun.
Lebih lanjut, Cak Nun bercerita bahwa ia turut ambil andil dalam peristiwa turunnya Pak Harto. Ia lantas menyebut akan melakukan tindakan yang sama jika keadaan sudah benar-benar darurat.
“Pokonya begitu Pak Harto turun hari kedua karena saya yang bikin turun Pak Harto, saya yang ngomongin Pak Harto secara pribadi,” ujarnya.
“Dan saya ingin melakukan itu lagi pada suatu hari, kalau sudah darurat saya akan turunkan lagi,” pungkasnya.
Sumber : suara.com