Kolaborasi Pemkab Solok dan TP PKK Berhasil Turunkan Kasus Sunting

Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko Epyardi Asda menyerahkan makanan tambahan di pos gizi Nagari Batu Banyak.(Ist)

Solok, Klikpositif – Pemerintah Kabupaten Solok bersama TP PKK terus meluncurkan program dalam penanganan stunting bagi balita. Salah satunya dengan mendirikan pos gizi di tingkat nagari. Langkah tersebut terbukti dapat membantu menurunkan angka stunting.

Seperti halnya di Nagari Batu Banyak, Kecamatan Lembang Jaya. Pada tahun 2021, tercatat 45 orang balita yang mengalami kasus stunting. Melalui program pos gizi dan lainnya, angka tersebut berkurang menjadi 21 kasus pada tahun 2022.

Wali Nagari Batu Banyak, Viva Marta mengatakan, program penanggulangan kasus stunting pemerintah Kabupaten Solok dan PKK turut dibarengi dengan program nagari. Hal tersebut, menurutnya, merupakan bentuk keseriusan dalam penanganan kasus stunting.

“Alhamdulillah, kasus stinting di Nagari Batu Banyak turun secara signifikan. Di samping program dari pemerintah daerah, kita dari pihak nagari juga memprogramkan pemberian makanan tambahan bagi anak usia dini,” terangnya saat launching pos gizi di posyandu Seroja 2, Selasa (6/12/2022).

Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko melaunching tiga pos gizi. Diantaranya Pos Gizi Batu Banyak Sehat Ceria, Pos Gizi Batu Banyak Bebas Stunting dan Pos Gizi Batu Banyak Cegah Stunting.

Menurut Ny. Emiko, dalam kurun beberapa tahun belakangan, Pemerintah Kabupaten Solok bersama TP PKK dan instansi terkait terus konsentrasi dalam menangani kasus stunting. Persoalan kasus stunting merupakan hal mendasar yang harus terselesaikan dengan cepat.

Menurutnya, pos gizi merupakan pelayanan di Posyandu dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita sebagai media identifikasi. Melalui penimbangan dan pengukuran, bisa diketahui apakah balita tersebut stunting atau tidak.

“Melalui pos gizi ini, balita yang terindikasi kekurangan atau ada gangguan gizi bisa dipantau perkembangannya. Nanti juga ada menu makanan tambahan yang sudah sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Harapan kita, pos gizi bisa menjadi sentra pencegahan dan penanganan kasus stunting di Kabupaten Solok,” tutupnya.

Exit mobile version