PADANG, KLIKPOSITIF- Dinas Kebudayaan Sumbar berkolaborasi dengan Anggota DPRD Sumbar Syafril Huda menggelar Bimbingan Teknis Pembinaan Sejarah Minangkabau untuk menggerakkan seluruh pihak agar peduli dan terlibat dalam pelestarian dan pengembangan sejarah, serta budaya lokal sesuai dengan perkembangan zaman.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam sambutan yang disampaikan Kabid Sejarah, Adat dan Nilai-nilai Tradisi Dinas Kebudayaan Sumbar Fadhli Junaidi mengatakan, Sumbar memiliki beragam sejarah dan budaya yang menyebar di nagari-nagari. Hingga saat ini sebagian tradisi yang berakar dari sejarah dan budaya tersebut sudah berada di penghujung pewaris.
Gubernur mengapresiasi dan menyambut baik dukungan yang dilakukan Syafril Huda dengan memberikan perhatian khususnya kepada Bundo Kanduang Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi dalam pelestarian kekayaan warisan budaya Minangkabau.
“Ini suatu upaya kita untuk menggali lebih dalam kajian sejarah dalam rangka penguatan basis data dan referensi sejarah dari sumber informasi sejarah. Mencintai sejarah Minangkabau, tidak hanya sekedar mengangkat nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, namun memberi dampak positif dalam penguatan jati diri dan pembangunan karakter masyarakat,” jelasnya, Selasa (8/11).
Menurut Mahyeldi, upaya pelestarian tidak cukup hanya dengan menggelar kegiatan-kegiatan kebudayaan secara reguler, namun juga diikuti dengan memberikan pemahaman sejarah tentang filosofi dan nilai dari keberadaan objek budaya yang dimiliki.
Berdasarkan sejarah perkembangan masyarakat Minangkabau, Bundo Kanduang di Minangkabau dilambangkan sebagai limpapeh rumah nan gadang, sumarak anjuang nan tinggi.
Adanya Bundo Kanduang dalam suatu kaum karena kaum memerlukan seorang pemimpin perempuan yang dapat memimpin seluruh perempuan beserta anak cucu yang ada dalam kaum. Dengan demikian, setiap perempuan Minangkabau harus terdidik dan berpendidikan ibaratnya tau alua jo patuik, tau rantiang nan kamancucuak, alun takilek lah takalam.
Sementara itu, Koordinator Sejarah, Putri Jaya Hakim menyampaikan sambutan Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah, bahwa Bimtek ini adalah upaya untuk melindungi, memanfaatkan, mengembangkan dan membina dari setiap kekayaan sejarah, budaya dan tradisi sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman nilai- nilai sejarah dalam mendukung pembentukan jati diri dan pembangunan karakter masyarakat,” kata dia.
Tema pada pelaksanaan kegiatan Bimtek ini adalah “Pahlawan Wanita Minangkabau sebagai Teladan Bundo Kanduang Dalam Mengembangkan Potensi Diri” dengan tujuan secara umum yakni menggali lebih dalam kajian sejarah dalam rangka penguatan basis data dan referensi sejarah dari sumber informasi sejarah.
Peserta bimtek adalah bundo kanduang yang berasal dari kabupaten Agam dan kota bukittinggi sebanyak 50 orang. Kegiatan digelar dari tanggal 7 hingga 8 November 2022 di Hotel Grand Rocky Bukittinggi.
Pada pelaksanaan kegiatan Bimtek ini terdapat beberapa narasumber yang nantinya akan memberikan materi dan berdiskusi bersama dengan para Bundo Kanduang diantaranya, Gubernur Sumbar Mahyeldi dengan materi “Fungsi dan Peran Bundo Kanduang dalam Sistem Pemerintahan”.
Anggota DPRD Sumba Syafril Huda dengan materi Dengan Semangat Pahlawan Meningkatkan Kemajuan Bundo Kanduang”, Yulfian Azrial yang akan menyampaikan materi “Peran Bundo Kanduang Dalam Mendidik Generasi Muda”, dan Selfi Mahat Putri yang akan menyampaikan materi “Menggali Nilai Kearifan dari Tokoh Perempuan Minangkabau Menuju Kejayaan Bundo Kanduang”.