Kisah Perjuangan Seorang Buruh Tani Demi Kesembuhan Anak yang Derita Tumor Otak

Gusmayenti (51) baru bisa sedikit lega, saat anak bungsunya Muhammad Zaki siuman pasca menjalani operasi tumor otak di Rumah Sakit Umum M. Djamil Padang.

Muhammad Zaki usai menjalani operasi di RSUP M. Djamil Padang

Muhammad Zaki usai menjalani operasi di RSUP M. Djamil Padang (Ist)

Solok, Klikpositif – Gusmayenti (51) baru bisa sedikit lega, saat anak bungsunya Muhammad Zaki siuman pasca menjalani operasi tumor otak di Rumah Sakit Umum M. Djamil Padang.

Seolah separuh nafasnya kembali, degup jantung yang sebelumnya tak menentu sekarang sudah normal. Helaan nafas panjang dibarengi rasa syukur. Betapa tidak, anaknya selamat usai bertaruh nyawa di meja operasi.

Ibu tiga anak ini tidak tahu persis penyakit yang menimpa anaknya, namun kata dokter padanya, Muhammad Zaki divonis tumor otak, usai menjalani CT Scan di RSUD Mohammad Natsir beberapa waktu lalu.

“Waktu itu, kata dokter, dia (Zaki) menderita tumor otak, dan harus dioperasi,” cetus Gusmayenti mengisahkan ihwal anak bungsunya sampai terbaring di ruang operasi RSUP M Djamil, Rabu (1/9/2021).

Usai divonis tumor otak, Muhammad Zaki yang saat ini duduk di kelas VIII SMPN 6 Gunung Talang, Nagari Cupak Kabupaten Solok itu dirujuk ke RSUP M. Djamil. Setengah bulan sudah sampai akhir Agustus kemarin.

Kendati biaya operasi ditanggung BPJS, Gusmayenti yang terbilang ekonomi lemah tetap gelisah, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan selama setengah bulan mendampingi anaknya di rumah sakit.

Beruntung, masih ada yang peduli dan memberikan bantuan. Untuk biaya sehari-hari di rumah sakit, Yenti bergantung dengan bantuan dari sejumlah dermawan.

Namun ditengah cobaan itu, ada kerisauan yang selalu mengganjal pikiran Yenti, usai operasi, bagaimana dengan kondisi anaknya kedepan, apalagi penyakit yang dideritanya terbilang berat.

Usai operasi, tentu Zaki harus kontrol rutin ke rumah sakit, setidaknya butuh biaya yang tidak sedikit. Termasuk obat-obatan yang harus dipenuhi untuk pemulihan pasca operasi.

“Sesudah operasi, harus kontrol lagi secara rutin ke rumah sakit, dan kata orang medis, Zaki harus mengonsumsi antibiotik, saya juga tidak tahu pasti,” katanya.

Tetapi bagi Yenti, sebagai orang tua, kesehatan dan keselamatan serta masa depan anaknya menjadi segalanya. Sudah lumrah, orang tua mana yang ingin anaknya sengsara.

Dilihat dari kehidupannya sehari-hari, Yenti memang termasuk keluarga kurang mampu, agar dapur tetap mengepul, dia harus banting tulang di sawah orang.

Dengan tiga anak, tentu penghasilan dengan menjadi buruh tani tidak cukup, apalagi anaknya masih bersekolah. Memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anaknya menjadi mimpi yang selalu menjadi bunga tidurnya. Semoga.

Bagi dermawan yang tersentuh hatinya dengan perjuangan Gusmayenti dan anaknya, bisa berdonasi melalui rekening BRI di nomor 220801007340506 atas nama Jefri Septriadi (Kakak M. Zaki), atau bisa menghubungi 0823-8400-5109 / 0831-9124-0199.

Exit mobile version