Khawatir Mubazir dengan Pemeliharaan, Pemkab Pessel Upayakan Jembatan yang Ambles di SMAN 2 Bayang Akan Dibangun Baru

Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Pessel, Fharesi Eka Siska saat meninjau kondisi jembatan di SMAN 2 Bayang

PESSEL, KLIKPOSITIF– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar upayakan jembatan penghubung yang ambles di depan SMAN 2 Bayang, Kampung Tanah Kareh ganti pada APBD-Perubahan.

Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Pessel, Fharesi Eka Siska mengatakan, perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir depan SMAN 2 Bayang tersebut sudah dalam prioritas Pemkab untuk memperbaiki.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut perlu penanganan secara utuh, dan tidak bisa dilakukan rehab melalui anggaran pemeliharaan karena kebutuhan perlu dibangun dengan konstruksi baru.

“Iya, di sana sering banjir, aliran sungainya sudah melebar dan menggerus pondasinya. Sehingga perlu diganti. Mudah-mudahan bisa pada perubahan (APBD Perubahan 2024,” ungkapnya pada Katasumbar.

Ia menjelaskan, tidak secepatnya ditangani dengan pemeliharaan, menurutnya, hal itu disebabkan karena sejumlah alasan yang telah diteliti secara teknis oleh tim Bina Marga PUPR Pessel.

Ia mengatakan, di antara tidak bisa dilakukan dengan rehab pemeliharaan itu, diantaranya karena penambahan material yang tidak sejenis perlu kajian.

Selain material, keterangan Fharesi Eka Siska posisi jembatan atau skew (tidak tegak lurus) terhadap as jalan (beban lalu lintas) maka harus dimodelkan berbeda dengan yang tidak skew.

“Model 3D menggunakan midas civil dan lain-lain, karena perilaku struktur berbeda dan beban dominan pada satu tumpuan saja karena posisi beban belah ketupat,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, kondisi tanah lunak juga perlu penelitian tanah dan perhitungan pondasi yg komprehensif.

Apalagi, menurutnya, struktur tanah setempat juga rawan terjadi penurunan setempat. Hal itu disebabkan karena struktur utama tanahnya telah terkonsolidasi maksimal sementara dengan struktur yang baru dan belum terkonsolidasi.

Sehingga lanjutnya, dengan adanya alasan teknis tersebut penanganan tidak bisa dikebut dengan terburu-buru. Apalagi, dengan pemeliharaan yang penanganannya tidak komprehensif.

“Jadi ini perlu kita perhatikan juga. Jangan nanti setelah dibangun, runtuh dengan cepat. Tentu mubazir,” ujarnya.

Exit mobile version