Kepala BINDA Sumbar Ajak Masyarakat Tingkatkan Imun Tubuh Dengan Vaksin Untuk Cegah Dampak Resiko Jika Terinfeksi Covid-19

Kepala BINDA Sumbar Ajak Masyarakat Tingkatkan Imun Tubuh Dengan Vaksin Untuk Cegah Dampak Resiko Jika Terinfeksi Covid-19

PADANG, KLIKPOSITIF — Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumatra Barat Hendra, kembali mengajak seluruh masyarakat yang belum divaksin untuk segera mendatangi gerai-gerai vaksin yang ada.

Program vaksinasi massal kata Hendra, tidak hanya salah satu upaya Pemerintah untuk mengakhiri pandemi Covid-19 termasuk menghindari penyebaran varian Omicron. Namun juga, bagian dari cara Pemerintah untuk mengurangi tingkat resiko apabila masyarakat terinfeksi pandemi mematikan ini.

Menurut Hendra, tingkat resiko yang dialami pasien terkonfirmasi positif Covid-19 apabila sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan kedua, sangat rendah jika dibandingkan dengan pasien yang belum menerima suntikan vaksin.

“Vaksin ini, mengurangi tingkat resiko apabila terinfeksi. Sejak awal Covid-19, kita tahu resiko apabila terinfeksi yakni kematian. Nah, vaksin ini lah salah satu cara untuk mengurangi tingkat resiko itu,” kata Hendra usai meninjau program vaksinasi, Rabu 5 Januari 2022.

Hendra menjelaskan, merujuk data rilis Kementerian Kesehatan saat ini persentase capaian vaksinasi Sumatra Barat belum mencapai 70 persen. Baru 68,47 persen untuk dosis pertama dan 43,43 persen untuk dosis kedua. Capaian ini rentan terhadap penyebaran varian Omicron yang saat ini sudah melanda ratusan negara.

Hendra menambahkan, untuk kategori kelompok lansia. Sampai hari ini baru 220,227 orang atau 44,98 persen penerima dosis pertama dan 116,543 orang atau 23,80 persen yang sudah di suntik dosis kedua. Itu artinya capaian vaksinasi pada kelompok lansia, masih sangat jauh dari target.

Hasil capaian vaksinasi pada kelompok usia 12 hingga 17 tahun kata Hendra, sangat memuaskan. Kini, dari total target penerima sebanyak 589,723 pada kelompok ini, 533,779 diantaranya atau 90,51 persen, sudah menerima suntikan dosis pertama dan 394,726 atau 66,93 persen sudah menerima suntikan vaksin kedua.

Lebih lanjut Hendra menyebutkan, terkait dengan kelanjutan program vaksinasi untuk mencapai target 70 persen, BINDA Sumatra Barat hari ini melaksanakan vaksinasi di delapan wilayah yakni Kota Sawahlunto, Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Agam, Solok, Limapuluh Kota, Tanah Datar, dan Kab. Pesisir Selatan dengan target peserta sebanyak 10 ribu orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar dan anak usia 6-11 tahun.

“Berkaitan dengan lanjutan program vaksinasi, hari ini kita Kembali melaksanakan di delapan wilayah dengan total target penerima sebanyak 10 ribu orang. Kita harapkan, target ini akan tercapai lebih sehingga persentase 70 persen tercapai dan kekebalan kelompok terwujud,” kata Hendra.

Hendra mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi dan Kepala Badan Intelijen Nasional Jendral Pol (P) Budi Gunawan, program vaksinasi terus dilanjutkan dengan sasaran penerima kelompok masyarakat umum, lansia, pelajar dan usia 6 hingga 11 tahun.

Waspadai Ledakan Kasus Varian Omicron

BINDA Sumatra Barat tambah Hendra, mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai potensi ledakan kasus Varian Omicron yang penularannya menurut para ahli sangat cepat.

Data per 3 Januari 2022, ada peningkatan yang cukup signifikan. Dari 115 Negara yang mengkonfirmasi temuan kasus varian Omicron, kini menjadi 132 Negara termasuk Indonesia. Total kasus terkonfirmasi secar global dari 184.607 kini melonjak menjadi 408.651 kasus.

Untuk Indonesia ujar Hendra, per 3 Januari 2021, tercatat ada 152 kasus. Turki, Arab, dan USA merujuk pada data yang ada, adalah asal Negara kedatangan yang mendominasi pada kasus Omicron ini. Untuk itu, WNI diimbau untuk mempertimbangkan Kembali negara-negara tersebut sebagai negara tujuan perjalanan.

“Dari 152 kasus tersebut, 54 persen pasiennya diisolasi di RSDC. Kasus didominasi kelompok WNI 88 persen, kelompok usia 41 sampai 50 tahun 30 persen dan berjenis kelamin 57 persen. Dari total temuan kasus itu, terkonfirmasi 82 persen sudah menerima vaksinasi dosis lengkap. Rata-rata bergejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan,” tutup Hendra.

Exit mobile version