AGAM,KLIKPOSITIF – Pemerintah Kabupaten Agam bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, gelar pelatihan digitalisasi bagi para pelaku wisata, selama dua hari pada tanggal 23-24 Oktober.
Acara ini adalah hasil dari kolaborasi yang erat antara Pemkab Agam, BAKTI Kominfo, lembaga teknologi digital terkemuka, Badan Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau dan Atourin, startup lokal yang berfokus pada pengembangan desa wisata berbasis teknologi.
Pelatihan digitalisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi modern ke desa-desa wisata tradisional, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan, serta memperkuat ekonomi lokal.
Dalam sambutannya Bupati Agam yang diwakili Kepala Dinas Kominfo Agam, Rahmad Lasmono, menyambut baik kerja sama ini dan mengungkapkan keyakinannya bahwa digitalisasi akan membantu melestarikan serta mempromosikan kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh desa-desa wisata di wilayahnya.
“Digitalisasi sangat berpengaruh dalam membantu mempromosikan sektor wisata yang dimiliki nagari dengan menggunakan platform digital yang tersedia,” ungkap Rahmad saat membuka kegiatan di Rumah Gadang Nantigo, Lambah, Ampek Angkek Senin (23/10).
CEO Atourin sekaligus mewakili tim Baktikominfo, Reza Permadi juga mengungkapkan kebanggaannya terlibat dalam kegiatan ini.
“Dengan memadukan kekayaan alam dan budaya dengan teknologi modern, desa-desa ini akan menjadi tujuan wisata yang lebih menarik dan berkelanjutan,” katanya.
Atourin, sebagai mitra teknologi dalam proyek ini, memberikan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi dan platform digital khusus untuk memasarkan dan mengelola desa wisata.
Mereka juga memberikan panduan tentang cara mengintegrasikan teknologi dalam aktivitas sehari-hari, seperti manajemen penginapan, pemesanan online, dan promosi melalui media sosial.
Peserta pelatihan berjumlah 30 orang yang terdiri dari warga desa, pengusaha lokal, dan pemangku kepentingan terkait tampak antusias dan antara lain berharap bahwa pelatihan ini akan membantu mengembangkan potensi wisata di daerah mereka.
Melalui kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta, pelatihan digitalisasi desa wisata ini di Kotomarapak, Lambah, Kabupaten Agam, diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain yang ingin mengembangkan potensi pariwisata mereka melalui pemanfaatan teknologi modern.
Desa Kotomarapak dikenal sebagai salah satu desa adat yang masih mempertahankan kearifan lokal budaya Minangkabau. Kekayaan budaya ini mencakup rumah adat, arsitektur unik, dan beragam praktik kehidupan sehari-hari yang terkait erat dengan tradisi Minang.
(*)