KOTA SOLOK, KLIKPOSITIF — Kota solok saat ini mulai mengembangkan kerajinan batik-kerajinan kain yang dihias dengan motif tradisional menggunakan pewarna alami. Batik yang merupakan karya asli Indonesia ini dikembangkan oleh kelompok pengrajin “Rumah Gadang” yang berada di Kawasan Tembok, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok. Kain batik yang dihasilkan memuat motif Khas Kota Beras Serambi Madinah ini.
Meski dibawah keterbatasan sarana dan prasarana produksi yang dimiliki, Yusri Hendri dan Kawan-kawan tetap eksis memproduksi Batik.
Motif Batik yang dihasilkan di Kelompok binaan Diskoperindag kota Solok ini diantaranya Motif Rumah Gadang Gajah Maharam, Motif Tungku Tigo Sajarangan, Motif Motif Padi Sagama dan Motif Burung Belibis yang menjadi hewan Endemik Kota Solok.
Berbagai corak atau motif pinggir khas kota Solok juga melengkapi Batik produksi rumahan ini. Motif Saik Galamai, Motif Pucuek Rabuang dan Motif Kaluek Paku.
Meski baru berusia lebih kurang dari dua tahun, namun dalam satu bulannya kelompok yang digawangi lebih kurang 5 orang ini sudah mampu menghasilkan lebih kurang 50 lembar kain.
“Semuanya kita kerjakan dengan cara manual dan menggunakan peralatan yang masih sederhana,” kata Yusri Hendri saat pada KLIKPOSITIF, Rabu 21 Desember 2016.
Untuk pemasaran batik jenis Cap dan tulis ini, kelompok ini melakukannya di pasaran seputaran kota Solok dan sejumlah daerah lainnya di Sumatera Barat.
“Kami berharap batik khas Kota Solok ini bisa menyentuh pasar Nasional, dan dikenal di dunia seperti karya batik-batik lainnya yang ada di Indonesia,” sebutnya.
Satu helai Batik khas Solok dengan ukuran kain 2 meter ini dibandrol dengan harga 200 ribu hingga 220 ribu Rupiah, tergantung dengan tingkat kesulitan pembuatan dan motif yang diinginkan.
[Syafriadi]