Kasus Sodomi Pengasuh Ponpes M Natsir Solok, Korban Ternyata Bukan Santri

Korban dugaan kasus sodomi yang dilakukan oleh salah seorang pengasuh pondok pesantren Mohammad Natsir Alahan Panjang, Kabupaten Solok ternyata bukan berstatus sebagai santri.

Petugas Satreskrim Polres Solok menyegel ruangan yang diduga digunakan pelaku untuk menyodomi korban.

Petugas Satreskrim Polres Solok menyegel ruangan yang diduga digunakan pelaku untuk menyodomi korban. (Ist/Dok. Polisi)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

Solok, Klikpositif – Korban dugaan kasus sodomi yang dilakukan oleh salah seorang pengasuh pondok pesantren Mohammad Natsir Alahan Panjang, Kabupaten Solok ternyata bukan berstatus sebagai santri.

Anak-anak yang menjadi korban nafsu pelaku berinisial MS (29) merupakan anak-anak sekitar yang sering bermain di lingkungan Ponpes Mohammad Natsir.

Hal tersebut terungkap setelah tim Satreskrim Polres Solok memanggil pimpinan pondok pesantren dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)

“Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, korban merupakan anak-anak sekitar yang kerap main di lingkungan Ponpes, bukan santri,” ungkap Iptu Rifki Yudha Ersanda, Kamis (10/6/2021).

Pihaknya juga meralat informasi awal yang menyebutkan bahwa yang menjadi korban kasus dugaan sodomi tersebut merupakan santri di pondok pesantren tersebut.

Petugas Satreskrim Polres Solok sudah menyegel ruangan yang diduga digunakan oleh pelaku untuk melakukan aksinya. Sementara keberadaan pelaku masih dalam pengembangan petugas.

“Kita masih melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku, dugaan sementara pelaku kabur ke luar provinsi (Sumatra Barat,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah anak menjadi korban sodomi oleh salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Mohammad Natsir Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Kejadian itu terkuak setelah orang tua korban mengetahui peristiwa itu dan melapor ke Mapolres Solok. Teridentifikasi sebanyak tiga orang anak menjadi korban pelaku.

Exit mobile version