PADANG, KLIKPOSITIF – Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Fatmawati memperingatkan agar Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) bekerja maksimal dan memiliki kinerja yang baik. Sebab, masih terjadi keterlambatan update data di New Siga dari PKB.
Hal itu disampaikannya saat Rekonsiliasi Siga Dallap Tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023 di Hotel Truntum Padang, Rabu 25 Oktober.
“Masih terjadi keterlambatan update data di New Siga dari PKB, untuk itu kami undang PKB hari ini baik dari PPPK maupun PNS agar tidak ada lagi keterlambatan,” ungkapnya.
Fatmawati menjelaskan, ke depan akan diberlakukan sanksi dan penghargaan (punishment and reward) dangan cara penilaian terhadap kinerja PKB. Dibeberkannya, akan ada duo opsi dari peniliain kinerja tersebut.
“Pertama peningkatan capaian kinerja dan kedua jika tidak juga berkinerja bagus akan dikeluarkan dari pemerintahan.Tiga bulan berturut-turut berkinerja buruk akan ditangguhkan tunjangan kinerjanya, ini berlaku tahun depan. Saya akan pantau terus sehingga ketahuan yang kinerjanya bagus dan yang tidak,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Fatmawati juga akan terus melakukan sidak untuk memastikan PKB berkerja di lapangan. Dia mengaku akan sering mengunjungi balai penyuluhan di Kecamatan untuk melihat langsung kinerja PKB.
“Kita harus meningkatkan performa, ekspos data di balai sangat penting, saya sidak masih ada data dari 2021 belum diganti. Saya akan cek dari daerah mana yang bekerja maksimal,” tuturnya.
Fatmawati mengatakan, tidak updatenya data di New Siga berdampak kepada penurunan rangking kinerja BKKBN Sumbar.
“Saya kontrol terus, banyak tidak melapor. Ini menyebabkan turunnya rangking kinerja kita,” sebutnya.
Pada kesempatan itu Fatmawati juga berpesan agar PKB tetap menjaga hubungan baik dengan OPD di daerah. Mampu bekerja sama dengan baik sehingga pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.
“Attitude sangat penting, jaga hubungan baik di lapangan,” pesatnya.
Ketua Tim PBDKI dan Verval Marda Jendri juga menyampaikan, kekurangan PKB ada pada penyajian data, baik di balai maupun di New Siga. Bahkan Banyak terjadi ketimpangan data.
“Kelemahan kita adalah data tidak di-update, data harus terbaru. kalau data tidak ada bagaimana orang tahu kerja BKKBN Sumbar. Orang tidak akan tahu tentang program dan capaian BKKBN Sumbar,” katanya.
Dia menjelaskan, pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi agar tidak terjadi lagi keterlambatan data dan selalu update.
“Lebih banyak yang tidak ada data, data harus ada di balai penyuluhan KB. Kegiatan ini untuk memperbaiki kinerja PKB, agar data tersedia dan di-update di Siga,” ujarnya.