KLIKPOSITIF – Semen Padang FC kembali menelan kekalahan di laga pekan ke 17 Liga 1 musim 2024/2025. Ini merupakan kekalahan ke 11 di putaran pertama.
Meskipun sempat memimpin di awal, namun skuad Singo Edan berhasil comeback dan menumbangkan Kabau Sirah dengan skor 1-2.
Hasil ini memperpanjang daftar hasil buruk yang diraih Kabau Sirah selama musim ini. Baik saat dipimpin oleh Hendri Susilo, maupun di bawah kepemimpinan Eduardo Almeida.
Barisan pendukung pun mendesak manajemen klub bertindak tegas, dan mengevaluasi tim secara keseluruhan.
Termasuk peforma Almeida yang melempem di putaran pertama, setelah menggantikan posisi Hendri Susilo di kursi kepelatihan.
Pantauan Klikpositif pada salah satu unggahan di akun Instagram resmi Semen Padang FC, tidak sedikit pendukung klub asal Padang itu menyoroti Almeida.
Banyak yang memberikan komentar negatif, salah satunya mengarah pada pemecatan Almeida.
Ada yang menilai bahwa Almeida cenderung memaksakan skuad Kabau Sirah untuk bermain, tanpa menilai kualitas yang mereka miliki.
“Time is over Almeida, taktik dan strategi yang monoton setiap match dan anda selalu ngasih statement โkami main bagus, kami main bagusโ bullshit lah itu.”
“Udah tau kualitas pemain kita begitu kenapa dipaksakan untuk main. Terlebih lagi pemain akademi yang anda mainkan, itu ngaco sekali. Sorry to say Almeida anda lebih baik mengundurkan diri saja,” kata akun @26******.
Kemudian ada pula yang menyinggung pengalaman buruk Almeida saat melatih klub lain di Liga 1, yang juga berakhir dengan hasil buruk.
“Sabalum evaluasi pemain. Pikian sakali lai iyo ka dipakai juo almeida tu. Lah acok buek degradasi nyo ma,” sebut akun @rakyat******.
“Ndk ado gai rancak pelatih almeida ko do. Jan mancilam di lubang nan samo,” imbuh akun @angga*****.
Penasehat klub, Andre Rosiade sebelumnya pernah menukaskan bahwa hasil buruk yang diperoleh tim tidak seimbang dengan persiapan yang telah dilakukan.
“Tentunya dari manajemen juga sangat kecewa dengan hasil yang diperoleh, dengan uang yang sudah dikeluarkan sejak awal persiapan untuk mengarungi Liga 1 lalu,” katanya.
Ia mengungkapkan, untuk seluruh uang yang dikucurkan tersebut merupakan dana pribadi dan dana sponsorship yang diperoleh sejauh ini tanpa adanya bantuan dari pemerintah daerah.
“Uang yang kami keluarkan selama ini sudah mencapai puluhan miliar rupiah. Jadi, saya menyatakan bahwa manajemen sangat serius dalam pendanaan,” pungkasnya.(*)