PADANG, KLIKPOSITIF – Nan Jombang Dance Company tahun ini kembali menggelar Kaba Festival yang ke-10 atau dinamakan Kaba Festival X. Pendiri Nan Jombang Dance Company Ery Mefri mengatakan Kaba Festival X akan digelar secara berkala sejak Januari hingga Juni nanti. Dia menyebut berbagai program yang melibatkan berbagai lapisan pelaku seni tradisi, seniman, penulis dan masyarakat lainnya telah dirancang untuk Kaba Festival tahun ini.
“Tahun ini Nan Jombang Dance Company mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui Program strategis kebudayaan oleh Kementerian Kebudayaan melalui Dana Indonesia-LPDP. Nan Jombang tidak pernah meminta dan apalagi memasukkan tawaran proposal. Nan Jombang dipilih karena kesetiaan dan konsistensi menyelenggarakan KABA Festival sejak tahun 2014. Ternyata ada yang mengikuti dan mengamati apa yang Nan Jombang lakukan selama ini,” ujar Ery Mefri dalam konferensi pers pada Senin, 20 Januari 2025 di Daima Hotel, Padang.
Ery menjelaskan Kaba Festival merupakan proses panjang yang dilakukan Nan Jombang dalam menggelar festival. Mulai dari Gelanggang Tari Sumatera tahun 1988-2003, Padang Bagalanggang tahun 2004-2013 dan Kaba Festival dari tahun 2014. Menurut Ery tidak banyak seniman yang bisa dengan seimbang merancang festival dan memproduksi karya secara beriringan. Namun Nan Jombang, tentu dengan dukungan banyak pihak bisa melaksanakan itu semua. Kaba Festival pun, kata Ery, tidak selalu berjalan mulus. Sebuah festival yang juga mengalami pasang surut.
“Ada kalanya Kaba Festival ini kita gelar dua hari saja. Bahkan kalau tidak ada uang untuk mendukung para penampil, kami sendiri yang langsung tampil. Begitu cara menjaga festival ini terus belangsung,” katanya.
Kaba Festival akan menjadi panggung bagi seniman dari lapisan paling dasarnya. Seniman tradisi akan menampilkan karya pada segmen “Kaba Festival Nan Balega” yang digelar April nanti yang melibatkan seniman tradisi dari seluruh daerah di Sumatra Barat. Sedang pada segmen Kaba Festival Nan Maurak Alek akan menjadi panggung pertunjukkan bagi seniman kontemporer berbasis tradisi. Akan dihadirkan juga satu seniman dari luar negeri.
“Sejak awal Kaba Festival dirancang memberi ruang yang luas bagi seniman tradisi, dan para seniman yang proses berkaryanya berakar pada tradisi. Kenapa? Karena Nan Jombang lahir dari seni tradisi,” kata Eri Mefri.
Direktur Kaba Festival Angga Djamar menjelaskan selain panggung bagi seni tradisi dan kontemporer dari dalam dan luar negeri, Kaba Festival juga menggelar sejumlah FDG, seminar, workshop, peluncuran dan bedah buku.
“Sejak lama kita tidak lagi menemukan tulisan yang bernas setelah sebuah pertunjukkan digelar. Merespon kondisi ini, pada Kaba Festival kali ini kita adakan workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukkan pada Februari nanti,” kata Angga Djamar.
Angga mengatakan program yang bergulir mulai Januari ini adalah FGD Program Startegis, Roadmap Nan Jombang Dance Company lima tahun ke depan. Dilanjutkan Workshop pengelolaan arsip Nan Jombang yang akan digelar pada Februari. Panggung pertunjukkan akan dilaksanakan pada bulan April selama satu pekan lebih. Kemudian dilanjutkan dengan Seminar Seni Pertunjukan pada bulan Mei.
“Kaba Festival X 2025 akan ditutup dengan acara peluncuran buku dan bedah buku. Bedah buku akan mengulas buku berjudul Salam Tubuh Pada Bumi, Perjalanan 40 Tahun Ery Mefri Berkarya. Kemudian juga akan diluncurkan dan dibedah buku berjudul Retrospeksi Kaba Festival,” tutur Angga Djamar.