PESSEL, KLIKPOSITIF– Kondisi jembatan di Kampung Rumah Panjang, Nagari Koto Berapak, Kecamatan Bayang Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan), Sumbar mengkhawatirkan.
Jembatan itu mengalami kerusakan sejak dua minggu belakangan ini.
Pondasinya terlihat sudah runtuh dan membuat kedudukan bangunan menjadi miring.
Hingga kini jembatan itu belum dapat perbaikan. Kondisi ini tentu saja membahayakan bagi masyarakat saat melintasinya.
“Jembatan ini harus cepat ditangani, kalau tidak akan menimbulkan korban nantinya,” ungkap tokoh masyarakat setempat, Khairijal Dt. Bagindo Kayo pada wartawan, Senin 8 Agustus 2022.
Jembatan yang rusak ini memiliki panjang sekitar 8 meter dengan lebar 4 meter.
Selain runtuh, kondisi jembatan itu juga berlumut, sementara sampah beserta kayu juga menumpuk di bawahnya.
“Saat ini jembatan itu tidak bisa lagi untuk dilewati oleh kendaraan roda empat. Sedang kendaraan roda dua harus berhati-hati,” ujarnya.
Khairijal menyebut, jembatan tersebut telah berumur puluhan tahun.
Pertama kali, pembangunan jembatan itu terbuat dari kayu pada tahun 1989.
Setelah dari kayu, bertahap bangunannya berubah dengan permanen melalui swadaya masyarakat.
“Sebelumnya jembatan ini juga pernah patah,” terangnya.
Ia berharap kondisi jembatan itu segera dapat perbaikan.
Karena menurutnya, jembatan di Kampung Rumah Panjang itu merupakan akses penghubung menuju ke lahan pertanian masyarakat setempat.
Selain menjadi akses pertanian, jembatan itu menjadi akses siswa dan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMA) Negeri 1 Bayang.
“Sekarang para siswa maupun guru lebih memilih jalan lain, guna menghindarkan hal hal yang tidak diinginkan. Mengelilingi 3 kilo meter ” ujarnya.
Lanjutnya, pihak kecamatan maupun dari Pemerintah Kabupaten telah turun ke lapangan meninjau jembatan tersebut.
Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya.
“Melihat kondisi ini kami berharap pada pemerintah daerah agar jembatan secepatnya diperbaiki,” tutupnya.
*
👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.