Irak Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Media Arab mengindikasikan bahwa ketua parlemen Mohammed Halbousi dan salah seorang wakilnya juga menolak permintaan tersebut. Presiden Irak Barham Salih juga menolak normalisasi.

Presiden Irak Barham Salih

Presiden Irak Barham Salih (REUTERS)

Hayati Motor Padang

KLIKPOSITIF – Televisi Irak Sabtu (25/9) sore melaporkan bahwa kantor Perdana Menteri Mustafa Khadhimi merilis pernyataan yang menolak permintaan sekelompok 300 pejabat agar menormalisasi hubungan dengan Israel. Laporan televisi tersebut menambahkan bahwa pernyataan itu menyebut pertemuan itu “ilegal.”

Media Arab mengindikasikan bahwa ketua parlemen Mohammed Halbousi dan salah seorang wakilnya juga menolak permintaan tersebut. Presiden Irak Barham Salih juga menolak normalisasi.

Pertemuan yang berlangsung Jumat di ibu kota Kurdistan, Irbil, itu disponsor oleh kelompok advokasi dan penelitian bagi perdamaian Amerika, Center for Peace Communications. Kelompok tersebut diketuai oleh Joseph Braude, warga Yahudi Amerika. Keluarga Braude lari dari Baghdad pada tahun 1940an. Braude mengatakan dalam pertemuan itu bahwa mereka yang berkumpul di Irbil itu telah membuat “keputusan yang berani.”

Ia mengatakan bahwa dia mendukung upaya berani dari para pemimpin dari enam provinsi Irak yaitu Baghdad, Anbar, Mosul,

Salahadin, Babil dan Diyala. Ia menilai, mereka dengan percaya diri menyatakan keinginan untuk masuk ke kerangka kesepakatan Ibrahim, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko yang lebih dulu menormalisasi hubungan dengan Israel.

Ketua kelompok Sunni “Sahwa,” Wissam Hardan mengatakan dalam pertemuan itu bahwa sistem federal Irak mengizinkan berbagai daerah untuk menyatakan dukungan bagi normalisasi hubungan dengan Israel.

Ia mengatakan, sistem pemerintahan federal Irak memungkinkan berbagai pihak menyatakan keinginan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dan mempererat hubungan dengan rakyat Israel.

Exit mobile version