Oleh: Khairul Amri
Instalasi air di kawasan wisata Puncak Labuang saat ini masih belum mamadai. Padahal sarana ini memiliki beberapa fungsi yang krusial, antara lain: pertama, ketersediaan air bersih untuk minum, mandi, berwudu’ dan sanitasi meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung sehingga memberikan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan.
Kedua, fasilitas sanitasi yang memadai membantu menjaga kesehatan dan kebersihan kawasan wisata, serta mencegah penyebaran penyakit, menjaga kesehatan pengunjung, dan mengurangi risiko masalah kesehatan masyarakat.
Ketiga, instalasi air yang baik juga membantu dalam pengelolaan lingkungan sekitar, seperti melalui sistem pengolahan limbah yang efisien untuk mencegah pencemaran dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Keempat, infrastruktur yang memadai termasuk instalasi air mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, meningkatkan daya tarik wisata, dan memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan masyarakat sekitar.
Terakhir, instalasi air menciptakan peluang untuk pengembangan infrastruktur pariwisata yang lebih baik dan berkelanjutan.
Puncak Labuang, sebuah wilayah perbukitan di Kelurahan Limau Manih, Kecamatan Pauh,
terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Padang atau 800 m dari kampus Politeknik Negeri Padang.
Tempat ini memiliki ketinggian yang membuatnya berhawa sejuk dan memiliki potensi alam yang
beragam untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Namun, kurangnya infrastruktur seperti jalan, transportasi umum, sanitasi, dan fasilitas pendukung lainnya dapat menjadi hambatan dalam pengembangan kawasan wisata Puncak Labuang.
Selain itu, penting untuk memperhatikan manajemen sumber daya alam seperti air, energi, dan limbah agar tidak dieksploitasi secara berlebihan atau tercemar oleh aktivitas wisata.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tim dosen Politeknik Negeri Padang beranggotakan Dr. Khairul Amri, Ir. Hanif, ST, MT, Delfika Canra ST, MT, Dian Wahyu, ST., MT serta Ir. Refnal Marzuki telah melakukan pengabdian masyarakat dengan membuat sistem instalasi air bersih dari menaikkan air dari sumber mata air ke water tower dengan ketinggian mencapai 3m dengan rangka besi sebagai alasnya. Data tampung air 520 L dan instalasi pipa sepanjang 50 m.
Pada saat serah terima, instalasi air bersih telah terlaksana dengan baik dengan ditandai air dapat dialirkan dari sumber mata air ke daerah titik kumpul wisata, dimana daerah tersebut terdapat mushalla, tempat pemandian dan jalan yang akan menuju titik camping dan wisata batu putih. (*)