PADANG, KLIKPOSITIF – Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumbar 2022 memperlombakan Desain Pengembangan Motif Tradisional. Motif ini nantinya akan diaplikasikan pada batik.
“Sejak lomba ini dibuka, ada 25 pendaftar dari berbagai latar belakang,” ujar salah satu juri, Hendra Afriwan.
Menurut Hendra, ada 5 motif yang dikembangkan peserta yaitu motif Itiak Pulang Patang, Motif Bada Mudiak, Motif Pucuak Rabuang, Motif Siriah Gadang, dan Motif Limpapeh.
Pengembangan motif diharapkan memberikan pengayaan dan pengembangan terhadap motif dasar.
Dewan Juri memilih lima terbaik dari peserta lomba ini yaitu: Genta Kurniawan, Wildan Muflikhurrah, Azeskya Alkeyza Erzeth, Rian Afdhol, dan Surya Selfika.
Genta meraih juara pertama dengan karya berjudul, “Kupu-kupu Singgah”. Wildan meraih juara 2 dengan karya, “Bungo Sirih Gadang.”
Juara 3 diraih Azeskya dengan karya berjudul “Naradamina.” Pemenang selanjutnya adalah Rian Afdhol dengan karya, “Siriah Gadang Tigo Sapilin,” dan Surya Selfika dengan karya “Rasa Nan Tatanam.”
Hendra mengatakan ada empat kategori penilaian yaitu orisinalitas. Artinya, karya harus benar-benar asli, tidak ciplak dari karya orang lain.
Lalu, kesesuain dengan tema. Ini berkaitan dengan unsur-unsur yang bisa difungsikan pada batik. Salah satu teknik dasar batik, sebut Hendra, teknik yang berupa titik dan garis.
Dewan juri juga menilai konsep dan visualisasi. Ini berkaitan dengan keselarasan. Terakhir, filosofi dari desain yang dibuat.
Targetnya, sebut Hendra, hasil desain motif pada PKD 2022 ini dapat dipakai UMKM di Sumbar.
“Kita juga berharap ada kerjasama antara desainer dan pelaku usaha batik,” sebutnya.
Untuk motif sendiri, sebut Hendra, lomba ini dapat menjadi sarana untuk pengembangan desain sesuai dengan perkembangan zaman.
“Saya berharap, misalnya kebaya. Selama ini dikaitkan dipakai oleh orang-orang tua. Nantinya bisa dipakai oleh remaja,” ujarnya.