PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF – PJ Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menyatakan ibu-ibu merupakan ujung tombaknya pengendaliannya inflasi.
Hal itu disampaikan Rida saat membuka Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari di Kantor Bukik Sibaluik, Senin (10/10).
Kegiatan ini guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
“Sekarang kita sedang menghadapi inflasi, dan ujung tombaknya pengendaliannya adalah ibu-ibu,” kata Rida.
Rida menyebut, harga kebutuhan pokok sebenarnya bisa kendalikan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga secara mandiri.
Jalannya dengan menanam tanaman pangan di rumah, terutama cabe dan bawang yang saat ini berkontribusi terhadap inflasi.
“Kota Payakumbuh saat ini nomor 2 tertinggi angka inflasinya di Sumatera Barat.” ujarnya.
“Kami meminta kepada KWT agar ikut mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan lahan kosong untuk menanam cabe dan bawang,” harapnya.
Ia melanjutkan, harapan kami kalau bisa jangan di 1 tempat saja, tapi juga ada lahan-lahan lain yang dikelola anggota KWT bersama masyarakat sekitarnya, dapat berkembang.
“Kita bangun ketahanan pangan, tahan terpaan inflasi. Nantinya kita arahkan KWT untuk dapat memproduksi tanaman obat-obatan, sehingga menjadi sumber penghasilan atau pendapatan ekonomi ibu-ibu,” jelasnya.
Inflasi Buat Ekonomi Tidak Stabil
Senada, Asosiasi Petani Bawang dan Cabe Kota Payakumbuh Joni Safasni mengatakan kondisi inflasi membuat ekonomi tak stabil.
“Meski hasil panen KWT tak sebesar panen petani yang berlahan besar, sekurang-kurangnya ada keberhasilan KWT untuk mengurangi biaya kebutuhan rumah tangga,” harapnya.
Joni menjelaskan, mengurangi dampak ekonomi dari kenaikan harga kebutuhan pokok, karena kebutuhannya sudah ada di pekarangan.
“Harapan kita dari hasilnya yang banyak dapat menjadi olahan turunan, tidak hanya memproduksi tanaman pangan segar saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Edvidel Arda mengatakan kegiatan ini digelar bagi 4 KWT Penumbuhan dan 7 KWT pengembangan.