Identifikasi Kasus Stunting, Pemkab Solok Lakukan Penimbangan Massal pada 30 Ribu Balita

Bupati Solok, H. Epyardi Asda dan Ketua TP PKK, Ny. Emiko saat meluncurkan program penimbangan massal di Islamic Center Kotobaru.(Ist)

Bupati Solok, H. Epyardi Asda dan Ketua TP PKK, Ny. Emiko saat meluncurkan program penimbangan massal di Islamic Center Kotobaru.(Ist)

Hayati Motor Padang

Solok, Klikpositif – Pemerintah Kabupaten Solok meluncurkan program penimbangan massal bagi anak usia bawah lima tahun (Balita). Program tersebut guna mengidentifikasi jumlah pasti kasus stunting di Kabupaten Solok.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zulhendri mengatakan, data akurat kasus stunting sangat penting dalam menentukan strategi penanganan stunting. Data itu akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam intervensi penanganan.

“Dengan penimbangan massal ini, kita akan mendapatkan data valid terkait jumlah kasus stunting pada anak di Kabupaten Solok. Pendataan ini sangat penting mengingat Kabupaten Solok termasuk daerah dengan kasus stunting tinggi,” terang Zulhendri saat gebyar penimbangan massal 2022, Kamis (11/8/2022) di Islamic Center Kotobaru.

Dinkes Kabupaten Solok bersama TP PKK menargetkan sedikitnya 30.806 orang balita Kabupaten Solok yang menjalani proses timbang massal. Program penimbangan massal serentak meliputi seluruh posyandu di wilayah Kabupaten Solok.

Data sementara, Dinkes mencatat baru lebih kurang 83,2 persen balita dari 30.806 anak di Kabupaten Solok yang menjalani proses penimbangan. Dinkes Kabupaten Solok menargetkan seluruhnya akan selesai dalam waktu dua minggu ke depan.

“Kita mengharapkan, masyarakat yang memiliki balita agar dapat melaksanakan penimbangan di Posyandu. Kita sudah menyiapkan fasilitas untuk mendukung program penimbangan massal di posyandu,” terangnya.

40 Persen Balita Kabupaten Solok Derita Stunting

Data Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021, kasus stunting di Kabupaten Solok mencapai 40,1 persen. Artinya, dari 10 orang balita terdapat 4 orang yang mengalami gagal tumbuh atau stunting.

Menanggapi hal tersebut, ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko mengatakan, penanganan kasus stunting di Kabupaten Solok menjadi prioritas pemerintah daerah dan pihak terkait. Hal itu guna memastikan generasi penerus Kabupaten Solok  tergolong generasi sehat.

“Program pencegahan dan penanganan stunting perlu menjadi perhatian bersama. Pencegahan mulai dari masa remaja, pra nikah hingga masa kehamilan dan seribu hari pertama balita,” paparnya.

Senada, Bupati Solok, H. Epyradi Asda Dt Sutan Majo Lelo meminta seluruh komponen untuk mendukung program penanggulangan stunting di Kabupaten Solok. Salah satunya dengan menyukseskan program penimbangan massal.

Pada dasarnya, kata Epyardi, kasus stunting berbanding lurus dengan kondisi ekonomi masyarakat. Untuk itu, ulasnya, Pemerintahan Kabupaten Solok terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai sektor.

“Kami sangat berharap, seluruh elemen mendukung program-program pemerintah daerah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jika ekonomi masyarakat meningkat, secara tidak langsung kasus stunting akan menurun,” pesannya.

Exit mobile version